Generasi Golden Memories

Gambar hanyalah pemanis tampilan dibuat AI

ketakketikmystop.com, Generasi Golden Memories adalah generasi yang tumbuh dalam keberanian, tapi dibesarkan dalam adab dan peraturan. Mereka yang lahir antara tahun 1940–1970-an adalah saksi hidup dari perubahan terbesar dalam sejarah manusia usianya sekarang antara 50 - 80an lebih. Mereka melihat dunia bergerak dari lampu minyak tanah ke lampu LED, dari suara radio AM yang berdesis hingga musik digital yang hadir hanya dengan sentuhan.

Merekalah generasi yang bermain dengan tanah, rumput, dan tawa teman-teman—bukan layar ponsel. Lompat tali, gobak sodor, kelereng, galasin, petak umpet, hingga layangan yang putus dikejar bersama-sama adalah madrasah pertama tentang strategi, kebersamaan, dan keberanian. Tidak ada gawai, adanya kehidupan. Tidak ada aplikasi, adanya kebahagiaan yang nyata.

Generasi ini pernah menunggu teman tanpa telepon, berkumpul tanpa WhatsApp, tertawa tanpa emoji. Mereka berjalan berkilo-kilometer tanpa rasa takut, menonton televisi hitam putih bersama-sama, menulis surat dengan penuh perasaan, dan menunggu pak pos seperti menanti kabar bahagia.

Merekalah saksi dari peralihan mesin ketik ke komputer, dari foto analog yang harus dicuci ke kamera ponsel yang instan, dari dunia manual yang perlahan menjadi digital. Namun mereka tetap bisa mengikuti zaman—pelan, tenang, tetapi pasti. Tidak tergesa-gesa, tidak panik, karena mereka sudah ditempa oleh kehidupan yang nyata.

Generasi ini melewati delapan pergantian presiden dan perubahan peraturan pemerintah (Soekarno, Soeharto, BJ. Habibie, KH. Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo, Prabowo Subianto), mengalami perubahan sosial, politik, dan budaya tanpa kehilangan keteguhan hati. Mereka tahu bagaimana hidup sederhana justru bisa melahirkan jiwa yang kuat, sabar, dan rendah hati.

Generasi ini bukan generasi yang paling modern, bukan yang paling cepat beradaptasi. Tapi merekalah generasi paling lengkap—jembatan yang menghubungkan masa lalu yang sarat nilai dengan masa kini yang sarat inovasi. Mereka membawa memori, tetapi tidak terbelenggu olehnya. Mereka merayakan kemajuan, tetapi tidak meninggalkan akar budayanya.

Generasi seperti ini adalah edisi terbatas. Tidak akan pernah terulang lagi. Selama mereka masih ada, dunia masih memiliki cahaya kebijaksanaan yang lahir dari pengalaman panjang dan perjuangan yang nyata.

Maka hormatilah mereka karena usianya sudah tua. Dengarkan kisahnya saat dia bercerita. Dan pelajarilah hidup dari mereka—karena di dalam diri generasi Golden Memories tersimpan mutiara yang tak ternilai.

Wallāhu a‘lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar