Dari Mana Datangnya Ikan di Musim Hujan

 

Gambar : Foto Personil Mapalangit Biru sedang diskusi tentang alam

ketakketikmustopa.com, Di Basecamp Mahasiswa Pecinta Alam Langit Biru (Mapalangit Biru) STID Al-Biruni Cirebon, penulis bersama para anggota dan Pembina  Mapalangit Biru Bapak Husni Mubarok kebetulan sedang kumpul sambil menunggu hujan reda diisi dengan diskusi seputar hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar Basecamp.

Basecamp Mapalangit Biru terdapat  dua buah  balong  dan di sampingnya sawah yang sudah mulai menghijau. Ke dua balong tersebut menjadi pusat diskusi. Balong di mata anggota Mapalangit Biru memiliki daya tarik dimana ketika musim kemarau airnya kering sudah barang tentu tidak ada ikannya. Tapi, tatkala musim hujan tiba banyak ikannya.

Salah seorang mahasiswa atau anggota Mapalangit Biru ada yang penasaran dengan keberadaan ikan tersebut. Akhirnya mencari ingin tahu kenapa begitu, barang kali ada yang mau bercerita dan mau berbagi ilmu.

Hujan pun semakin besar semakin semakin semangat berdiskusi. Akhirnya Pak Husni Mubarok mau berbagi cerita dan berbagi ilmu sambil menyeruput kopinya.

"Hei, apakah kalian pernah memikirkan keberadaan ikan di balong kita saat musim kemarau?" tanya Pak Husni.

Salah seorang yang lain juga berkelakar mengeluarkan unek-unek pertanyaan :

"Ya, aku juga heran. Ketika air banjir meluap, ikan-ikan itu muncul begitu banyak. Namun, saat kemarau, danau terlihat kering dan tidak ada ikannya. Aku benar-benar penasaran di mana ikan-ikan itu pergi." tanyanya.

"Bapak pernah mendengar cerita menarik tentang hal itu. Kabarnya, ikan-ikan tersebut memiliki cara unik untuk bertahan hidup. Mereka sebenarnya bersembunyi di dalam tanah yang masih memiliki sisa-sisa air atau selama tanah itu basah disitulah ikan bersembunyi". Jelas Pak Husni.

"Benarkah? Aku tidak pernah mendengar tentang hal itu sebelumnya. Bagaimana mungkin ikan bisa berada di dalam tanah?" tanya mahasiswa yang lain lagi.

"Sepertinya begini, ada sumber air di dalam tanah yang menjadi berlindungnya ikan-ikan. Ketika ikan-ikan. Ketika Balong mengering, ikan-ikan itu berpindah ke tempat-tempat tersebut untuk tetap hidup. Mereka bersembunyi di lubang-lubang dan retakan tanah yang masih menyimpan air." jelas Pak Husni.

"Wow mantap, itu sungguh menakjubkan. Berapa banyak ikan yang bisa berada di satu lubang ya?" tanya mahasiswa.

"Menurut cerita yang aku dengar, satu lubang di dalam tanah bisa mengandung lebih dari seratus ekor ikan. Bayangkan saja, begitu banyak ikan tersembunyi di dalam lubang-lubang kecil itu."

"Luar biasa! Aku tidak pernah membayangkan bahwa ikan-ikan bisa bersembunyi begitu banyak di dalam tanah. Bagaimana mereka bisa bertahan hidup di sana?" tanya yang lain.

"Ikan-ikan ini memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa. Mereka mampu bertahan hidup dalam kondisi air yang sangat terbatas. Kulit mereka memiliki lapisan lendir yang membantu menjaga kelembapan tubuh. Selain itu, mereka juga memiliki kemampuan bernapas melalui kulit, sehingga mereka bisa mendapatkan oksigen dari air di dalam tanah." jawab Pak Husni Mubarok tambah semangat.

"Sungguh menakjubkan. Saya tidak pernah menyadari betapa luar biasanya ikan-ikan ini. Tapi, apakah mereka akan kembali ke danau ketika airnya kembali?" tanya anggota Mapalangit Biru yang lain.

"Ya, ketika musim hujan tiba dan air kembali mengisi danau, ikan-ikan ini akan berenang kembali ke habitat aslinya. Mereka akan mengikuti aliran air dan mendapatkan lebih banyak ruang untuk bergerak dan berkembang biak." jawab Pak Husni.

"Memang ada ikan yang datang dari tempat lain seperti, saat banjir ikan akan berenang dari dari hilir naik ke hulu atau dari hulu turun ke hilir. "

"Jenis ikan yg bertahan hidup (hibernasi) seperti  gabus, belut, bethok, dll di sisa-sisa tempat yang masih memungkinkan ikan untuk bertahan hidup saat musim Kemarau, atau hibernansi didalam tanah yang lembab, akan keluar ke permukaan saat musim hujan tiba." jelas Pak Husni Mubarok sambil menyeruput kopinya lagi.


Wallohu a'lam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar