Gambar ilustrasi pada saat Ospek ada mahasiswa yang salah kostum
Cerpen Dakwah
ketakketikmustopa.com, Hari pertama Ospek di STID Al-Biruni Cirebon selalu menjadi momen mendebarkan bagi mahasiswa baru. Dari pagi, mereka sudah berdatangan ke kampus dengan wajah penuh harap, ada yang tampak percaya diri, ada juga yang canggung.
Di antara kerumunan mahasiswa yang mengenakan baju putih dan celana hitam sesuai instruksi, tiba-tiba muncul sosok yang menarik perhatian. Fahrur, salah satu mahasiswa baru, datang dengan percaya diri mengenakan baju koko putih, sarung hijau kotak-kotak, dan peci hitam yang bertengger rapi di kepalanya.
Seisi lapangan Ospek langsung riuh. Ada yang melirik ke arahnya sambil menahan tawa, ada juga yang langsung bisik-bisik ke teman sebelahnya. Fahrur sendiri tetap tenang, bahkan sempat tersenyum bangga, mengira dirinya tampil paling rapi di antara yang lain.
Seorang mahasiswa senior, Kak Lukman, yang bertugas sebagai panitia Ospek, berjalan mendekati Fahrur dengan alis berkerut.
"Mas, ini Ospek, bukan mau jadi imam shalat Jumat,"
Katanya sambil menahan tawa.
Fahrur langsung garuk-garuk kepala, matanya melirik ke sekitar. Baru sadar, dialah satu-satunya yang memakai sarung di antara lautan mahasiswa bercelana hitam.
"Lho, bukannya disuruh pakai putih-hitam? Saya pikir maksudnya outfit santri!"
Jawabnya polos.
Seisi lapangan langsung meledak dalam tawa. Bahkan beberapa panitia ikut terpingkal-pingkal mendengar alasan Fahrur.
Tak cukup sampai di situ, senior lain, Kak Budi, menepuk bahunya sambil berkata,
"Mas, kalau nanti tiba-tiba ada yang iqomah, jangan langsung maju ke depan ya!"
Kata Kak Lukman sambil meledek.
Wajah Fahrur semakin merah. Tapi alih-alih malu, dia malah ikut tertawa.
Sejak hari itu, Fahrur mendapat julukan "Imam Maba 2025." Bahkan, beberapa hari kemudian, ada yang sengaja mengirimkan panggilan azan ke grup WhatsApp mahasiswa baru setiap kali Fahrur mengetik sesuatu.
Tapi setidaknya, Ospek kali ini jadi lebih meriah berkat kesalahpahaman kecil yang membuat semua orang tertawa. Dan Fahrur? Dia malah bangga dengan julukannya.
-The End-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar