Cerpen Dakwah
ketakketikmustopa.com, Siti menatap langit malam dari teras rumahnya. Bulan bersinar terang, seolah menyampaikan pesan bahwa Allah selalu mendengar doa hamba-Nya. Setiap malam, setelah shalat tahajud, ia menengadahkan tangan, berharap suatu hari Allah mengizinkannya menunaikan ibadah haji.
Sebagai seorang janda dengan penghasilan pas-pasan dari menjahit, impian itu terasa mustahil, apalagi memiliki anak 1 perawan yang masih memerlukan biaya kuliah di STID Al-Biruni Cirebon. Namun, Siti yakin, tak ada doa yang sia-sia. Dengan keyakinannya Allah SWT pasti mendengar do'anya.
Keajaiban yang Datang Tak Terduga
Suatu hari, ia mendapat kabar yang mengejutkan. Seorang majikannya di Jakarta saat masih bekerja sebagai pembantu rumah tangga dulu, seorang wanita dermawan, tiba-tiba menghubunginya.
"Siti, aku ingin memberimu hadiah."
"Hadiah apa, Bu?" tanya Siti dengan hati berdebar.
"Tiket haji. Aku ingin kamu berangkat ke tanah suci tahun ini."
Air mata Siti langsung jatuh menetes. Ia tak percaya bahwa doanya selama bertahun-tahun akhirnya dikabulkan Allah dengan cara yang begitu indah.
Tangisan di Depan Ka'bah
Hari itu akhirnya tiba. Siti berdiri di hadapan Ka'bah, tempat yang selama ini hanya bisa ia bayangkan dalam sujud dan doa-doanya. Air matanya mengalir deras.
"Ya Allah, Engkau benar-benar Maha Mendengar. Engkau tahu keinginanku sebelum aku mengatakannya. Engkau wujudkan impianku dengan cara yang tak pernah kusangka."
Ia menangis dalam sujud panjang, merasakan kehadiran Allah begitu dekat. Ia menyadari bahwa setiap doa, sekecil apa pun, tidak pernah diabaikan oleh-Nya.
Siti pulang dari Tanah Suci dengan hati yang lebih yakin dan iman yang lebih kokoh. Ia belajar satu hal yang sangat berharga: tidak ada doa yang tidak didengar oleh Allah. Hanya masalah waktu dan cara, dan Allah selalu memiliki rencana terbaik untuk hamba-Nya.
-Tamat-
Salut dengan cerpennya sekaligus promosi STID Al-Biruni. Selamat berkarya tiada henti. Salam dari Kuningan
BalasHapus