Kang Pandi Dan Candaan Mustopa

 


ketakketikmustopa.com, Tidak terasa sudah tiga tahun meninggalnya Kyai KH. Affandi Mochtar biasa disapa dengan "Kang Pandi." Insya Allah hari ini bakda sholat ashar keluarga almarhum akan mengadakan Haul  yang ke-3. Mengenang kebaikan-kebaikan beliau pada saat masih hidup tentunya beliau banyak menginspirasi para kolega, para aktifis. para akademisi, para cendekiawan muda, Semuanya memanjatkan do’a agar Kang Pandi senantiasa diberikan rahmat, hidayah, nikmat kubur atas nilai-nilai kebaikan yang telah beliau bangun untuk agama, pendidikan, pesantren, bangsa, negara dan nilai-nilai luhur lainnya.

Mengenang jasa-jasa Kang Pandi yang telah banyak berkontribusi dalam ranah pendidikan pesantren di Nusantara, khususnya pendidikan di Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon bisa kita lihat dari beberapa karya beliau yang intens dalam gerakan dan pemikiran pendidikan. Bisa kita lihat dalam buku-bukunya diantaranya "Kitab Kuning dan Tradisi Pesantren", "The Methode of  Muslim Learning", "Membedah Diskursus Pendidikan Islam", dan lain-lain.

Posisi dan fungsi kitab kuning di pesantren dalam kenyataannya turut mempengaruhi pandangan, pemikiran, dan sikap hidup masyarakat pesantren. Di sinilah pentingnya dinamisasi tradisi akademik pesantren. Dimensi yang dimaksud adalah lebih pada penerimaan karya intelektual kontemporer, metodologi keilmuan dan pengajaran.

Dalam buku "The Methode of  Muslim Learning."  Buku ini menyelenggarakan diskursus tentang etika dan metodologi pembelajaran muslim dengan metode dari kitab Ta’limul Muta’allimin karya Syekh Zarnuji. SyekhZarnuji dianggap sebagai intelektual muslim teoritis-metodologis dan praktis dalam menjelaskan aspek-aspek etika dan strategi pembelajaran.


Banyak mutiara tulisan Kang Pandi dan dari pokok-pokok pikirannya  yang ia gagas bisa kita lihat dari lembaga pendidikan yang dia miliki: Yayasan Bhakti Miftahul Ilmi (YBMI) memiliki 3 (tiga) lembaga pendidikan: Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Tunas Cendekia, Madrasah Tsanawiyah Terpadu Tunas Cendekia,Madrasah Aliyah Terpadu Tunas Cendekia, Yayasan Amal Al-Biruni dan Yayasan (YAB) memiliki 2 lembaga pendidikan: SMK Al-Biruni, STID Al-Biruni Cirebon dan Yayasan Kesejahteraan Pendidikan Pesantren (YKPP) memiliki 2 lembaga pendidikan: SMP Pesantren Ciwaringin dan SMK Pesantren Ciwaringin.

Kang Pandi disamping mengelola sekolah dan madrasah juga mengelola banyak pesantren yang diwariskan oleh orang tuanya: Pondok Pesantren Tunas Cendekia, Pondok Pesantren Ittihadul Mukhtar, Pondok Pesantren Baitul Yatama dan Pondok Pesantren AFMI (Asrama Fatimiyah Miftahul Ilmi).

Dari semangat pergumulan Kang Pandi  bersama "Empat Sekawan" yakni KH. Husein Muhammad, KH. Affandi Mochtar, KH. Marzuki Wahid, dan KH. Faqihuddin Abdul Kodir mendirikan "Fahmina" pada bulan November tahun 2000.

Di tempat kelahirannya sendiri di Pesantren Babakan Ciwaringin kiprahnya sangat diperhitungkan, sebagai penyambung silaturahmi dan penguat Pondok Pesantren Babakan yaitu menjadi  Ketua Persatuan Pesantren Babakan (PSPB). Selain itu beliau juga memiliki visi jauh ke depan bagaimana di Pesantren Babakan itu memiliki sebuah Universitas, beliau buktikan pertama dengan merintis Kampus STID Al-Biruni Babakan Ciwaringin Cirebon pada tahun 2007.

Kelebihan yang dimiliki Kang Pandi lainnya beliau sangat dekat dengan anak-anak muda yang memiliki potensi dan bakat di masing-masing bidang. Bisa kita lihat betapa banyak posisi-posisi penting di berbagai instansi pemerintah di jabat oleh anak-anak muda berbakat asuhan dan binaan Kang Pandi

Entah ada angin dari mana, pada tahun 2017 Mustopa dipanggil Kang Pandi secara khusus dan diberi amanah sebagai Sekretaris Kang Pandi di Yayasan Bhakti Miftahul Ilmi yang ia pimpin. Yayasan Bhakti Miftahul Ilmi memiliki Pondok Pesantren, Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Tunas Cendekia, Madrasah Tsanawiyah Terpadu Tunas Cendekia, dan Madrasah Aliyah Terpadu Tunas Cendekia.

Selama mendampingi beliau mengalami peristiwa penuh liku-liku, cerita asyik, dan pengalaman  menggemaskan tentunya banyak cerita yang sangat berharga karena saya harus berjuang keras mati-matian. Dan setelah saya menjadi sekretaris Kang Pandi ternyata orangnya santai, asyik dan banyak gagasan-gagasan pendidikan yang melangit. Kita bisa lihat bagaimana Madrasah Terpadu Tunas Cendekia saat ini dengan tampilan fisik sekolah swasta yang sangat mewah di tengah-tengah Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin.

Pernah suatu hari Kang Pandi mau sarapan pagi boncengan sepeda motor dengan Mustopa, warung makan yang beliau tuju adalah "Warung Makan Sederhana"  sebuah warung makan yang sudah melegenda sejak jaman buhun. Sebenarnya Kang Pandi tidak hanya ingin makan sarapan pagi aja, tapi ingin mentransfer pengalaman mencurahkan gagasan pendidikan, akademik dan pesantren.

Menurut Mustopa, Kang Pandi ini salah alamat memilih sekretarisnya Mustopa yang kurang cerdas. Mustopa juga sadar mungkin pilihan Kang Pandi ke Mustopa adalah dibanding dengan teman-teman  yang hebat-hebat top markotop. Kang Pandi memang perlu hiburan perlu refresh. Psikologi seperti ini, Mustopa manfaatkan bagaimana caranya Kang Pandi bisa tertawa.

“Mus jumlah mahasiswa kampus STID Al-Biruni ada berapa sekarang?” Tanya Kang Pandi.

“Seribu Kang” jawab Mustopa.

“Yang benar Mus?” tanya Kang Pandi lagi.

“Bulan depan aja kita mau wisuda sekitar 110 mahasiswa” jelas Mustopa

“Kok bisa sebanyak itu Mus?” tanya Kang Pandi

“Bisa atuh Kang, resepnya udud karo kopi” jawab Mustopa.

Seketika Kang Pandi langsung tertawa.

Masih teringat di benak saat-saat galau Kang Pandi menyodorkan segelas besar Susu Jahe 

“Nih minum Mus susu jaheh hangat supaya badan bisa hangat dan pikiran bisa jernih” Kang Pandi dengan kelembutan hatinya dan dua simetris bibir tersenyum memberikan susu jahe hangat.

“Terima kasih Kang Pandi bukannya menolak kalau boleh meminta susu saja” jawab Mustopa dengan senang hati,  Kang Pandi tersenyum saja.

“Baiklah Mus, coklat apa putih?” tanya Kang Pandi

“Kalau tidak merepotkan putih Kang” jawab Mustopa

“Baiklah Mus, ini susu  putihnya” kata Kang Pandi.

Mustopa menunduk malu dan Kang Pandi pun tertawa kecil

Sebenarnya masih banyak lagi kenangan saat bersama Kang Pandi dalam hal kedinasan contoh saat kalau ada acara rapat atau acara ngopi ke Citebon atau kota lain. Harusnya sekretaris yayasan lah yang menjadi sopirnya. Ini mah malah kebalikannya, Kang Pandi jadi supir dan seolah-olah Mustopa jadi bozznya duduk di sampingnya. Dasar Mustopa memang dableg, tapi dengan posisi Mustopa seperti ini seringnya Kang Pandi bisa tertawa terbahak-bahak kalau ngobrol maupun diskusi.

Hari Jum’at, 2 Juli 2021 pukul 04.30 subuh saya dapat telepon dari Mba dr. Farah (anak pertama Kang Pandi) memberi khabar bahwa Kang Pandi masuk RS Permata Cirebon sekaligus minta doanya kepada semua teman dan kolega supaya Bapak tidak terjadi apa-apa dan dilekaskan sembuh kembali. Paginya kolega dan teman-teman kang Pandi kirim WA ke saya minta klarifikasi soal Kang Pandi di RS. Saya menjawab dan mengabarkan kepada teman-teman bahwa Kang Pandi benar adanya sedang di RS dan memohon doa dari semuanya.

Seminggu berikutnya hari Jum’at, 9 Juli 2021 tepat setelah sholat Jum’at di Pesantren Al-Babkani Heuleut Leuwimunding Majalengka saya sedang bersama sahabat saya Abu Bakar bagai disambar petir di siang bolong membuka WA isi duka kepergian Kang Pandi untuk selamanya. Saya merasa bukan siapa-siapa dan merasa bukan apa-apanya sambil berjalan sempoyongan dan hati hampa menangis tersungkur. Sebagai pembantu sekaligus menganggap dia orang tua jelas merasa kehilangan tokoh inspiratif, berpemikiran jauh ke depan dan bercita-cita sundul langit.

“Pangapunten Kang kula katah salahe”

Kagem Kang Pandi “Al-Ftihah”

Wallohu a’lam


Mustopa

Sekretaris Kang Pandi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar