Panca Tobaco Jejaki Kerjasama Strategis Sosial dan Ekonomi dengan Kampus STID Al-Biruni Babakan Ciwaringin

Tampak pada gambar dari sebelah kiri ke kanan: Mustopa (sekretaris yayasan), Mr. Seen We (Direktur Panca Tobaco), KH.Uki Marzuki (Ketua Yayasan Amal Al-biruni), Dr. Supardi, M.H.I (Ketua STID Albiruni), Hamdan Fauzi, M.Pd (Kaprodi PMI)

ketakketikmustopa.com, Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Al-Biruni Babakan Ciwaringin (28/12/2025) kembali menjadi pusat perhatian setelah menerima kunjungan resmi dari perusahaan rokok nasional Panca Tobaco, yang dipimpin langsung oleh Direktur Utamanya, Mr. Seen We, bersama jajaran manajemen perusahaan. Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam membuka peluang sinergi antara dunia pesantren, perguruan tinggi keagamaan, dan sektor industri dalam rangka pemberdayaan ekonomi dan penguatan sosial masyarakat.

Rombongan Panca Tobaco disambut secara khidmat dan penuh kehangatan oleh Ketua Yayasan Amal Al-Biruni Cirebon KH. Uki Marzuki, Ketua STID Al-Biruni Dr. Imam Supardi, Ketua I Jauharudin, M.Hum, Wakil Ketua II Dr. Mahfudz Gunawan, M.Esy, serta para pimpinan program studi, yakni Kaprodi PMI Hamdan Fauzy, M.Pd dan Kaprodi KPI Muhammad Fathoni, M.H. Penyambutan berlangsung dalam suasana kekeluargaan yang mencerminkan tradisi pesantren yang terbuka terhadap dialog dan kolaborasi.

Dalam sambutannya, KH. Uki Marzuki memperkenalkan secara rinci struktur kelembagaan STID Al-Biruni kepada Mr. Seen We dan rombongan. Ia menjelaskan peran yayasan, pimpinan kampus, hingga para ketua program studi yang selama ini menggerakkan pendidikan dakwah, pengabdian masyarakat, dan pemberdayaan umat di lingkungan pesantren Babakan Ciwaringin.

KH. Uki juga menyampaikan bahwa hubungan silaturahmi dengan Mr. Seen We telah terjalin cukup lama. Menurutnya, Panca Tobaco dikenal sebagai perusahaan yang tumbuh dari akar masyarakat dan memberdayakan banyak pelaku usaha kecil di sektor pertembakauan.

“Beliau sudah lama saya kenal. Panca Tobaco ini bergerak di bidang rokok, membawahi puluhan UMKM, dan tumbuh dari proses panjang. Dari pabrik sederhana berbahan seng, hingga kini menjadi pabrik rokok yang sesungguhnya,” ujar KH. Uki.

Dalam sesi sambutan, Mr. Seen We mengungkapkan rasa kagumnya terhadap kompleks pesantren Babakan Ciwaringin yang dinilainya memiliki potensi besar, tidak hanya sebagai pusat pendidikan keagamaan, tetapi juga sebagai kekuatan sosial dan ekonomi masyarakat.

“Saya benar-benar kagum dengan pesantren Babakan Ciwaringin. Lingkungannya hidup, santrinya banyak, dan potensi yang ada di sini sangat luar biasa. Bukan hanya untuk kerja sama bisnis, tetapi juga sosial dan keagamaan,” tutur Mr. Seen We.

Ia menilai bahwa pesantren dan kampus dakwah seperti STID Al-Biruni memiliki posisi strategis dalam membangun kolaborasi berkelanjutan, mulai dari penguatan masjid, pengembangan kegiatan keagamaan, hingga pemberian beasiswa bagi santri yang kurang mampu.

“Kita bisa memberdayakan masjid untuk pengembangan agama, membuka peluang beasiswa untuk anak-anak santri yang tidak mampu, dan membangun kerja sama yang saling menguntungkan. Potensinya sangat besar, tinggal bagaimana kita membangunnya bersama,” tambahnya.

Mr. Seen We juga menjelaskan bahwa Panca Tobaco saat ini memiliki lebih dari 40 varian produk rokok, baik filter maupun kretek, serta membawahi puluhan UMKM di berbagai daerah penghasil tembakau. Menurutnya, kerja sama dengan pesantren dapat membuka peluang kemandirian ekonomi bagi santri setelah menyelesaikan pendidikan.

“Santri setelah keluar dari pesantren bisa mandiri, menjadi pebisnis atau bekerja di perusahaan kami. Kami juga siap memberdayakan lulusan SMK untuk bekerja di pabrik, serta ibu-ibu rumah tangga untuk kegiatan pelintingan rokok,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, KH. Uki Marzuki menegaskan bahwa orientasi utama dari penjajakan kerja sama ini bukan semata-mata keuntungan ekonomi, melainkan nilai sosial dan kemaslahatan umat.

“Hampir 90 persen santri laki-laki di sini sudah merokok. Kalau begitu realitasnya, mengapa tidak kita arahkan untuk pemberdayaan yang lebih bermanfaat? Dalam kerja sama ini, keuntungan bisa kita nomor-duakan, yang kita dahulukan adalah sisi sosialnya,” tegas KH. Uki.

Ia menambahkan bahwa pesantren memiliki potensi besar untuk menghasilkan manfaat ekonomi melalui kerja sama yang sehat, transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Bahkan, menurutnya, potensi dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari sektor industri bisa mencapai angka miliaran rupiah jika dikelola dengan baik.

“Bayangkan jika pesantren-pesantren di Kabupaten Cirebon diberdayakan, CSR bisa mencapai miliaran rupiah dalam hitungan bulan. Dengan dana sebesar itu, membangun masjid, memberikan beasiswa santri, membangun pesantren, dan menguatkan pendidikan umat bukan lagi sesuatu yang sulit,” ujarnya.

Setelah sesi dialog dan sambutan, rombongan Panca Tobaco diajak berkeliling kompleks pesantren Babakan Ciwaringin untuk melihat secara langsung aktivitas pendidikan, sarana prasarana, serta kehidupan santri. Kunjungan dilanjutkan dengan silaturahmi ke kediaman KH. Lukman Hakim, selaku Pembina Yayasan Amal Al-Biruni, sebagai bentuk penghormatan dan penguatan hubungan kekeluargaan.

Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal terbangunnya sinergi strategis antara pesantren, kampus dakwah, dan dunia industri, guna mendorong kemandirian ekonomi, memperkuat peran sosial pesantren, serta menghadirkan model kolaborasi yang berpihak pada kemaslahatan umat dan pembangunan daerah.

@potsum, jurnalis al-biruni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar