Gambar: buku-buku dan pengharapan yang dihasilkan tahun 2025
ketakketikmuatopa.com, Tahun 2025 bukan sekadar pergantian angka di kalender. Ia adalah saksi bisu kerja sunyi: ribuan ketukan jemari, ratusan malam tanpa sorak, puluhan ide yang lahir dalam kesunyian, dan konsistensi yang terus dirawat meski sering kali berjalan sendirian. Tahun ini adalah fase penting—bukan karena gemerlapnya, tetapi karena keteguhannya.
Jejak Karya: Dari Jemari ke Jejak Peradaban
Dengan izin dan pertolongan Allah SWT, hingga akhir Tahun 2025 tercatat 19 buku baru terbit melalui penerbit yang berbeda-beda. Ini bukan sekadar statistik, tetapi bukti bahwa tulisan—bila jujur dan istiqamah—akan selalu menemukan jalannya sendiri untuk hadir di tengah umat.
Jika ditarik ke belakang, perjalanan panjang ini sebelumnya telah melahirkan sekitar 90 judul buku. Maka, hingga penghujung 2025, total karya buku yang ditulis mencapai kurang lebih 110 judul lebih . Angka ini tidak pernah diniatkan sebagai target, apalagi ambisi. Ia tumbuh pelan, sebagai buah dari istiqamah, bukan ledakan sesaat.
Namun jejak menulis tidak berhenti di rak buku. Tulisan-tulisan itu menyebar, berkelana, dan hidup di berbagai media cetak maupun media digital, menjangkau pembaca lintas usia, latar belakang, bahkan lintas generasi. Di situlah tulisan menemukan maknanya: hidup lebih lama dari penulisnya.
Jejak Digital: Blog sebagai Ladang Amal Sunyi
Di luar buku, ada satu ruang yang terus dirawat dengan penuh kesabaran: blog pribadi ketakketikmustopa.com. Sebuah ruang sunyi yang tidak dibangun untuk sensasi, tetapi untuk keberlanjutan berpikir dan keberkahan menulis.
Hingga 30 Desember 2025, blog ini telah mencatat 406 tulisan, 101.191 (viewer)—seratus satu ribu seratus sembilan puluh satu jejak digital. Angka ini bukan sekadar data analitik, melainkan bukti bahwa menulis telah menjadi laku hidup, bukan proyek musiman.
Setiap tulisan adalah saksi.
Saksi atas waktu, kelelahan, kegelisahan, doa yang lirih, dan ikhtiar intelektual yang sering kali tidak tampak oleh mata manusia, namun insyaAllah tercatat rapi di hadapan Allah SWT.
Ragam Bidang: Menulis sebagai Ibadah Ilmu
Bidang buku yang ditulis mencakup berbagai disiplin:
agama, sosial, budaya, bahan ajar perkuliahan, novel, cerpen, puisi, hingga tulisan reflektif dan ilmiah-populer. Keberagaman ini bukan tanpa arah, melainkan lahir dari keyakinan bahwa ilmu dan dakwah tidak berjalan di satu lorong sempit.
Menulis adalah ibadah panjang.
Ia tidak selalu mengundang tepuk tangan, tetapi dampaknya bisa melintasi zaman. Seperti kata para ulama:
“Ilmu akan tetap hidup selama ia dituliskan.”
Di Balik Capaian: Doa Orang Tua dan Spirit Keluarga
Semua capaian ini tidak pernah lahir dari kesendirian.
Ada doa orang tua yang tak pernah putus meski tak selalu terucap. Ada nasihat sederhana yang terus bergema: teruslah bekerja, teruslah menulis, jangan berhenti memberi manfaat.
Keluarga adalah akar.
Dari sanalah keteguhan tumbuh, bahkan ketika lelah datang tanpa aba-aba dan jenuh mengetuk tanpa permisi.
Menuju 2026: Target Lebih Tinggi, Niat Lebih Bersih
Tahun 2026 kini di Depan Mata
Harapannya bukan sekadar lebih banyak, tetapi lebih bermakna. Bukan hanya produktif, tetapi berkualitas tinggi. Bukan sekadar hadir di rak buku, tetapi hadir di kesadaran pembaca.
Harapan besar diarahkan pada lahirnya karya-karya yang layak dicatat dalam sejarah literasi bangsa—bahkan hingga Rekor MURI—jika Allah berkehendak. Namun lebih dari itu, semoga setiap karya menjadi amal jariyah, bukan sekadar prestasi duniawi.
Penutup: Menulis adalah Amanah Zaman
Akhirnya, Tahun 2025 ditutup dengan syukur dan kerendahan hati.
Karena sejatinya, setiap jemari yang bergerak, setiap kata yang lahir, dan setiap ide yang mengalir bukanlah semata kemampuan manusia, melainkan amanah dari Allah SWT.
Selamat datang 2026.
Semoga menjadi tahun yang lebih berkah, lebih produktif, dan lebih bermakna.
Āmīn yā Rabbal ‘ālamīn.
Buku-Buku yang Terbit Tahun 2025
1. Kumpulan 100 Quotes
2. Kisah Inspiratif 80 Alumni STID Al-Biruni Diterima PPPK
3. Sejarah Puasa Ramadhan
4. Manajemen Dakwah
5. Pancasila
6. Novel Anak Gembala Kerbau
7. Novel Ayah Pedagang Kerbau
8. Sosiologi Masyarakat Pesisir
9. Cerpen Tiga Paragraf (Pentigraf) Jilid II – Rekor
10. Pentigraf Jilid III – Rekor MURI
11. Pentigraf Jilid IV – Rekor MURI
12. Cerpen Ada Cinta di Malam Takbiran
13. Puisi Cinta untuk Baginda Nabi Muhammad SAW
14. Antologi Puisi Akar Serumpun Anyaman Rasa (Indonesia–Malaysia–Singapura)
15. Wanita Berbaju Merah – Rekor MURI
16. Langit Abu-Abu (Kumpulan Cerpen)
17. Ternyata Kamu (Kumpulan Cerpen)
18. Puisi Duhai Pesantrenku, Tanpamu Negeri Ini Tidak Ada
19. Karomah dan Keteguhan KH. Abbas Buntet Pesantren

Tidak ada komentar:
Posting Komentar