Kenapa Cumi-cumi, Sotong, Gurita Suka Mengeluarkan Tinta Hitam


Gambar hanyalah pemanis tampilan 

 Cerpen Ramadhan hari ke-8

ketakketikmustopa.com, Sore itu, keluarga Pak Amran sedang bersantai di ruang tamu sambil menunggu waktu berbuka puasa hari ke-8.  Hawa sore yang sejuk dan aroma sedap ikan cumi-cumi yang gurih tercium dari dapur menambah kehangatan suasana keluarga. Ismi, anak bungsu mereka, beranjak ke dapur untuk membantu ibunya, Bu Ratna, menata hidangan.  Bu Ratna tersenyum melihat Ismi yang rajin.  Namun, langkah Ismi terhenti saat melihat sepiring masakan berwarna hitam pekat di atas meja.

“Ih, hitam banget! Kayak tinta!” seru Ismi dengan raut wajah bingung. Bu Ratna tertawa kecil.

“Oh, ini masakan ikan cumi-cumi, kesukaan Ayah kamu,” jawab Bu Ratna sambil menata piring-piring lainnya.  

"Ayahmu memang suka sekali dengan masakan ini.”

“Tapi kenapa warnanya hitam, Bund? Aneh banget!” tanya Ismi lagi, masih penasaran.  Ia menunjuk-nunjuk masakan itu dengan jari telunjuknya.

“Tanyanya sama Ayah saja, ya.  Aku mau cek sambalnya dulu, biar pas dimakan nanti,” jawab Bu Ratna sambil mencicipi sambal dan menambahkan sedikit garam.

Ismi pun berlari ke ruang tamu dan menghampiri ayahnya.

"Ayah, kenapa sih ikan cumi-cumi warnanya hitam banget?" tanyanya dengan polos.

Pak Amran tersenyum dan mengelus kepala Ismi.

“Yang hitam-hitam itu tintanya, Nak. Ikan seperti cumi-cumi, sotong, dan gurita itu memang punya tinta hitam yang digunakan untuk melindungi diri dari musuh. Kalau merasa terancam, ia akan menyemprotkan tinta hitam ke air agar bisa melarikan diri.  Bayangkan seperti bom asap, Nak!”

“Ooo, jadi itu cara dia melindungi diri ya, Yah?” Ismi mulai memahami.  

"Terus, rasanya gimana? Lembut nggak?”

“Iya, betul sekali. Rasanya gurih dan lembut, Nak. Teksturnya kenyal-kenyal gitu,  kamu pasti suka!” kata Pak Amran dengan penuh semangat.

Ismi semakin penasaran. 

“Berarti Allah menciptakan ikan cumi-cumi, sotong, gurita dengan keunikan ini agar bisa bertahan hidup, ya, Yah?”

“Benar, Nak. Semua makhluk Allah punya keistimewaannya masing-masing. Jadi, ikan cumi-cumi ini adalah salah satu bukti kekuasaan Allah dalam menciptakan makhluk dengan segala keunikan dan fungsinya,” jelas Pak Amran.

Ismi mengangguk-angguk. Kini ia semakin memahami bahwa setiap makhluk diciptakan dengan tujuan tertentu.

“Baiklah, kalau begitu aku mau coba makan ikan cumi-cumi ini,” katanya dengan semangat.

Pak Amran dan Bu Ratna tertawa kecil melihat keingintahuan putri mereka.

“Silakan, nanti kamu pasti ketagihan,” kata Pak Amran sambil tersenyum.

Adzan maghrib pun berkumandang, menandakan waktu berbuka puasa. Keluarga Pak Amran menikmati hidangan dengan penuh syukur, termasuk ikan cumi-cumi yang kini sudah tidak lagi tampak aneh di mata Ismi.  Ismi bahkan sampai meminta tambahan!

-Tamat- 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar