Pohon Dan Anak Laki-laki

Gambar hanyalah ilustrasi


ketakketikmustopa.com, Di sebuah desa yang damai, tumbuhlah sebuah pohon rindang yang selalu menjadi tempat bermain seorang anak kecil bernama Ilham. Setiap hari, ia memanjat pohon itu, berayun di dahan-dahannya, dan beristirahat di bawah naungannya.

Suatu hari, Ilham duduk di bawah pohon dengan wajah muram.

Pohon bertanya pada anak laki-laki itu:

"Kenapa kau bersedih, Ilham?"

"Aku ingin membeli mainan baru, tapi aku tak punya uang." Jawab Ilham.

Pohon tersenyum dan berkata, 

"Ambillah buah-buahku, jual di pasar, dan belilah mainan yang kau inginkan." 

Ilham pun memetik buah-buah dari pohon itu dan pergi dengan gembira.

Tahun demi tahun berlalu. Ilham kini telah menjadi pemuda. Suatu hari, ia kembali dengan wajah gusar.

"Apa yang membuatmu datang dengan wajah muram, Ilham?" Kata pohon.

Ilham menjawab,

"Aku ingin membangun rumah untuk keluargaku, tetapi aku tak punya cukup uang dan bahan."

Pohon berkata, 

"Potonglah cabang-cabangku dan gunakan kayunya untuk membangun rumahmu." 

Tanpa ragu, Ilham memotong cabang-cabang pohon itu dan pergi, meninggalkan pohon yang semakin rapuh.

Bertahun-tahun kemudian, Ilham kembali. Ia tampak letih dan berusia lanjut.

Pohon langsung bertanya, 

"Apa yang kau butuhkan kali ini, Ilham?"

Ilham menjawab: 

"Aku ingin berlayar jauh, tapi aku tak punya perahu."

Pohon berkata dengan suara lirih,

"Tebanglah batangku dan buatlah perahu untuk berlayar." 

Ilham pun menebang batang pohon, menyisakan hanya tunggul yang sepi.

Setelah bertahun-tahun, Ilham kembali lagi. Kini rambutnya telah memutih, tubuhnya lemah.

"Aku tak punya apa-apa lagi untuk diberikan kepadamu, Ilham. Hanya tunggul ini yang tersisa." Kata pohon.

Ilham tersenyum lembut dan berkata, 

"Aku tidak membutuhkan apa-apa lagi. Aku hanya ingin tempat untuk beristirahat."

Pohon menjawab, 

"Baiklah, Nak. Duduklah dan beristirahatlah di sini."

Ilham pun duduk dan menyandarkan dirinya di tunggul pohon yang dulu menemaninya sejak kecil. Air matanya jatuh, mengingat betapa besar cinta dan pengorbanan pohon itu untuknya.


-Tamat-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar