Gambar jerapah dan kawanan singa sedang bertarung, foto screenshoot diambil dari video youtub jerapah vs singa
ketakketikmustopa.com, Beberapa hari belakangan ini cukup menarik untuk dicermati gegara PBNU menerima mega proyek tambang dari pemerintah. Bukan PBNU kalau tidak punya cerita menarik untuk ditelisik, tidak hanya SEKARANG. Sejak jaman tekanan otoriter kolonial Belanda pun banyak orang yang tidak suka dengan NU.
Nahdlatul Ulama sejak kelahirannya merupakan wadah perjuangan untuk menentang segala bentuk penjajahan dan merebut kemerdekaan dari penjajah Belanda dan Jepang, sekaligus aktif melakukan dakwah-dakwahnya untuk senantiasa menjaga kesatuan negara Republik Indonesia dalam wadah NKRI.
Semangat dakwah anti kolonialisme sudah melekat pada diri KH. Hasyim sejak belajar di Makkah, ketika jatuhnya dinasti Ottoman di Turki. KH. Hasyim pernah mengumpulkan kawan-kawannya, lalu berdoa di depan Multazam, berjanji menegakkan panji-panji keislaman dan melawan berbagai bentuk penjajahan.
Di jaman Orde Baru meskipun kerap kali disingkirkan dan dijauhkan oleh rezim Soeharto, karena sikap kritis para ulama NU terhadap pemerintahan saat itu. Di sini NU mempunyai peran penting dalam membangun keadilan sosial dan demokrasi yang baik bagi bangsa ke depannya
Di era sekarang dimana dampak negatif globalisasi dan dampak negatif media sosial mengakibatkan kebebasan berpendapat dan kebebasan berekspresi tanpa batas dan kebablasan. Baik itu kritik kepada pemerintah, kritik ke organisasi atau kritik langsung menyerang personal. Serba salah NU ini, jadi oposisi salah dekat dengan pemerintah juga salah.
Kalau diilustrasikan rumah besar NU yang tinggi besar ini laksana jerapah yang sedang diserang 5 singa yang kuat-kuat.
Ada seekor jerapah yang sedang diserang kawanan singa. Jerapah itu berhasil bertahan walau telah diserang oleh lima ekor singa, bisa dibayangkan betapa kuatnya singa si raja itu. Taringnya, cengkeraman, gigitannya, dan kekuatan badan membuat singa menjadi salah satu predator paling ditakuti.
Aksi keren top markotop jerapah oleh segerombolan singa. Singa-singa ini dengan gigih menggigit kedua kaki belakang si jerapah, bahkan ada yang sudah naik ke punggung dan menancapkan rahang dan kukunya yang tajam di sana.
Jerapah itu berhasil bertahan walau telah diserang oleh lima ekor singa. Bisa kamu bayangkan betapa kuatnya singa si raja hutan bukan? Taringnya, cengkeraman, gigitannya, dan kekuatan badan membuat singa menjadi salah satu predator paling ditakuti.
Tapi, jerapah ini tidak jatuh. Jerapah tetap berdiri kokoh dan melangkah secara perlahan-lahan. Singa-singa itu pun semakin gencar menyerang dan menahan kaki jerapah, namun jerapah tetap tidak jatuh.
Jerapah berhasil bebas. Setelah penantian dan perjuangan panjang selama lima jam, jerapah ini tetap berdiri kokoh dan para singa pun menyerah. Seberapa pun kerasnya serangan yang diberikan dari luar sana, NU tetap berjuang dan berdiri tegak tidak tergoyahkan.
Saat ini, NU sedang dihadapkan pada isu-isu besar yang tidak sederhana seperti masalah Nasab yang berkepanjangan, masalah proyek tambang yang menuai pro kontra. Karena itu kami sebagai santri yang didik adab oleh para kyai pesantren NU berkeyakinan dan ber-husnudzon kepada beliau kyai khas yang ada di PBNU yaitu kyai yang selalu taqorrub ilalloh, semua itu sudah dipikirkan matang-matang oleh beliau-beliau. Dan beliau-beliau itu orang-orang sabar.
Wallohu
a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar