ketakketikmustopa.com, Di bulan suci Ramadan seperti sekarang ini yang namanya daun salam sangat dibutuhkan oleh ibu-ibu dalam memasak untuk persiapan buka puasa maupun untuk persiapan sahur. Pada tulisan kali sengaja ingin mengupas dan mengiris "Daun Salam", Apa yang menarik dari pembahasan daun salam?
Berangkat dari pertanyaan ini pertama, penulis ingin menelusuri kandungan yang ada di dalamnya. Kedua, penulis ingin mengetahui apa makna filosofi dari daun salam ini.
Daun salam biasa dipakai oleh ibu-ibu sebagai penyedap masakan, daun ini banyak disukai ibu-ibu di dapur hingga jadi kering pun tetap disukai.selain itu daun ini mengandung banyak vitamin seperti vitamin B2, vitamin B3, vitamin C, alkaloid, steroid, triterpenoid dan flafonoid. Kandungan inilah yang membuat daun salam memiliki banyak khasiat bagi kesehatan.
Karena itu daun salam memiliki manfaat bagi kesehatan manusia yaitu: memperbaiki saluran pencernaan, herbal untuk asam urat, menurunkan tekanan darah tinggi, menyembuhkan peradagangan lambung, kesehatan jantung, meredakan stres, menurunkan kadar gula, kekebalan tubuh
Filosofi Daun Salam
Kita sering dengar ungkapan, “Habis manis sepah dibuang” ungkapan ini ternyata melekat pada daun salam yang dipakai oleh para ibu-ibu ketika memasak sayur asam, lodeh, nasi wuduk, gulai dan lain-lain. Tapi ketika masakan itu sudah matang dan siap dihidangkan, daun salam saat itu juga langsung dibuang dianggap tugasnya sudah selesai. Pada saat seperti ini daun salam tidak merasa sakit hati. Berbeda dengan sayuran penutup atau toping, tugasnya tidak seberapa hanya sebagai penghias masakan ditempatkan di atas masakan yang sudah jadi.
Sebagai manusia yang sering bersikap buruk dan kecewa terhadap banyak hal, barang kali kita harus belajar pada daun salam. Karena daun salam yang disingkirkan dari masakan yang sudah matang tidak pernah mengeluh tetapi tetap setia membuat aroma masakan jadi harum dan semakin menggugah selera.
Daun salam setelah selesai melaksanakan tugasnya tidak pernah bilang, “Kalau bukan karena saya.., kalau tidak ada saya...” dia ikhlas hilang terbuang begitu saja ditelan ombak kehidupan hingga akhirnya dilupakan.
Contoh orang yang memiliki sifat-sifat seperti daun salam biasanya para orang yang sudah usia tua yang arif dan bijaksana, para pandita, bijak bestari, para hukama,. Kalau dalam agama Islam biasa disebut dengan Kyai. Para Kyai dibutuhkan ketika akan ada kontestasi Pemilihan Umum, Pemilihan Bupati, Pemilihan Kuwu, Pemilihan Wakil Rakyat, Pemilihan Presiden. Tapi setelah jadi dalam kontestasi Pemilu, Kyai ditinggal begitu saja bahkan dilupakan. Dan Kyai pun tidak marah bahkan tidak keluar sedikitpun kata-kata dari mulutnya, “Kalau bukan karena saya.., kalau tidak ada saya...”
Hikmah Ramadan hari ini kita harus ikhlas dan sabar
Wallohu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar