ketakketikmustopa.com, Untuk tulisan ini sengaja penulis menggunakan kata "Republik" mengingat setiap peristiwa di Republik ini cepat bahkan sangat cepat bisa ditangkap oleh warganya dalam hal ini netizen seperti berita yang simpang siur atau hoaks melalui digital yang ada dalam genggaman tangannya yang belum tentu akan kebenarannya. Lantas apa itu "Digital", kata-kata digital sendiri sudah tidak asing lagi terdengar di telinga yang kalau dijelaskan bahwa digital adalah suatu teknologi yang mampu menyimpan, menghasilkan dan memperoses berbagai data yang kita miliki.
Istilah digital secara etimologi berasal dari bahasa Yunani "Digitus" yang artinya adalah jari jemari tangan ataupun kaki manusia yang jumlahnya 10. Maka nilai 10 itu terdiri dari 2 radix yakni 1 dan 0. Era digital mulai hadir karena adanya revolusi yang dipicu oleh suatu generasi remaja yang lahir tahun 1980-an.
Kehadiran digital atau digitalisasi ini menjadi awal mula era informasi digital atau perkembangan teknologi yang saat ini jauh lebih modern dari generasi sebelumnya, yang sering dihubungkan dengan hadirnya internet dan teknologi komputer.
Untuk penggunaan kata Republik dalam artikel ini tidak ditujukan pada suatu negara saja tapi dimaksudkan penggunaan katanya untuk seluruh masyarakat dunia atau seluruh negara-negara yang ada di muka bumi ini. Karena tidak ada negara dimanapun yang tidak bergantung pada yang namanya digital.
Bahkan anak kecil sekalipun semuanya sudah tidak bisa lepas dari yang namanya HP Android, coba saja kita lihat pada diri kita atau semua anggota keluarga kita setiap akan tidur sampai bangun tidur, HP Android lah yang dicarinya.
Kebutuhan pekerjaan, komunikasi, bahkan status baru di semua platfom media sosial baik itu FB, IG, Tweeter, WA, Tiktok dan lain-lain, belanja, berbisnis, sekolah hingga mencari pasangan semua berada dalam genggaman digital.
Dilansir dari situs allaccess.com bahwa dalam setiap 60 detik setiap harinya rata-rata manusia di seluruh dunia bisa membuat puluhan juta pesan hanya dengan digital. Mulai dari unggahan sampai 480.000 tweeter, 174.000 gambar di instagram, mengirim 38.000.000 pesan WA, 18.000.000 pesan SMS, 973.000 login ke FB, 4.300.000 orang menonton video youtube hingga 3.700.000 melakukan pencarian di Google, dan 3.700.000 orang mengirim email serta 1.100.000 pesan mencari pasangan di Tinder.
Kenapa Kita Harus Cakap dalam Digital?
Kita semua merasa sangat terbantu dengan hadiran kemajuan teknologi digital ini karena semua pekerjaan, komunikasi, interaksi, belanja, seminar zoom, sekolah ataupun di kampus sudah melibatkan apa yang namanya digital tersebut.
Persaingan sengit antara personal dengan mesin nampaknya sudah tidak bisa dihindarkan lagi, semakin hari semakin kesini semakin membuktikan kedigdayaan mesin teknologi digital dibandingkan dengan kecerdasan manusia.
Lebih kasihan lagi manakala nantinya sebuah negara yang bernama "Republik Digital" yang membuat segala sesuatunya bisa menjadi lebih murah, lebih mudah. Kalau dalam istilah sekarang lebih cepat atau sat set, dan siapa saja yang tidak mengikuti perkembangan dan kemajuan digital pastilah dia akan mental.
Kalau hari ini banyak toko yang tutup atau gulung tikar meregang nyawanya akibat hantaman toko-toko online, tidak menutup kemungkinan menyusul lembaga-lembaga atau yayasan-yayasan yang menyelenggarakan pendidikan kalau tidak mengikuti dahsyatnya dunia digital dipastikan akan segera gulung tikar.
Karena itu, seyogyanya pendidikan harus lari kencang menyesuaikan dengan perkembangan teknologi digital. Tidak heran kalau hari ini banyak bermunculan "Cyber University" yang memungkinkan sistem pembelajaran jarak jauh.
Wallohu a’lam
Penulis adalah Sekretaris Yayasan Amal Al-Biruni Cirebon (Pengajar di STID Al-Biruni Cirebon) dan juga Ketua Penyelenggara Seminar Literasi Digital "Generasi Unggul Makin Cakap Digital" yang diselenggarakan oleh Kominfo dan 9 Perguruan Tinggi (STID Al-Biruni Cirebon, STIT Buntet Pesantren, Akper Buntet Pesantren, STIKES Annasher, IAIN SNJ Cirebon, IPEBA Cirebon, AAK Annasher, SMK N Lemahabang, dan LPTNU Kabupaten Cirebon) Pada Hari Kamis, tanggal 29 Februari 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar