ketakketikmustopa.com, Dosen Kelana (Mustopa) kemarin, 15/1/2025 memutuskan untuk melangkahkan kaki ke Desa Ciparay Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka, sebuah desa yang seolah menyimpan sejuta cerita tentang keteladanan dan perjuangan. Tujuannya adalah menemui seorang tokoh perempuan yang dikenal konsisten dalam berdakwah melalui majelis taklim, Ibu Nyai Idah Rosyidah.
Nyai Idah Rosyidah lahir di Desa Ciuyah, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon tahun 1971, Nyai Idah telah menunjukkan semangat belajar sejak usia dini. Setelah lulus SD Ciuyah, ia memilih mondok di Pesantren Babakan, tepatnya di Pesantren Bapenpori asuhan KH. Fuad Amin / ibu Nyai Ijah. Di Pesantren Bapenporilah bakat ceramahnya mulai terasah. Semangatnya menyampaikan ilmu agama terus membara hingga kini, mengisi berbagai pengajian, baik di desa tempat tinggalnya, Desa Ciparay, maupun di luar daerah.
Gambar : Selain aktif berdakwah, ibu Idah juga aktif sebagai Ketua PAC Muslimat NU Leuwimunding
Semangat Dakwah di Tengah Peran sebagai Ibu
Di tengah tanggung jawabnya sebagai seorang istri dari KH. Suari dan ibu dari enam anak, Nyai Idah tetap bersemangat mengejar pendidikan tinggi. Ia menyelesaikan kuliah di Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) STID Al-Biruni, Babakan Ciwaringin. Keseimbangan antara peran domestik dan keaktifannya dalam berdakwah menjadikannya sosok panutan di kalangan perempuan.
“Santri tidak boleh minder menghadapi persaingan global,” tegasnya kepada mahasiswa KKM yang kebetulan bertempat di rumahnya. Ia menekankan pentingnya pendidikan untuk mendukung dakwah dan menanamkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan masyarakat.
Sosok yang Menginspirasi
Obrolan dengan Nyai Idah tidak pernah terasa membosankan. Saat Dosen Kelana menyambangi rumahnya, suasana penuh kehangatan dan tawa pecah di antara para mahasiswa KKM STID Al-Biruni. Kisah-kisah perjuangannya menjadi motivasi bagi generasi muda untuk tidak berhenti belajar dan berdakwah, apapun tantangan yang menghadang.
Pada tahun 2023, Nyai Idah diangkat menjadi Penyuluh Agama PPPK ASN di KUA Leuwimunding, Majalengka. Prestasi itu tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya, tetapi juga keluarganya. Dua anaknya telah berhasil menjadi PNS, sementara anak laki-laki ketiganya yang baru lulus dari Ma’had Ali Assalafi Babakan Ciwaringin juga telah diterima sebagai PNS di KUA Kabupaten Majalengka.
Pesan untuk Generasi Muda
“Dakwah tidak boleh berhenti,” katanya dengan penuh keyakinan. “Sebagai santri, kita harus terus semangat menggapai cita-cita untuk masa depan kita dan anak-anak kita.” kata dia.
Gambar ibu Idah bersama mahasiswa KKM STID Al-Biruni Babakan CiwaringinNyai Idah Rosyidah adalah bukti nyata bahwa ilmu, dakwah, dan keluarga dapat berjalan seiring sejalan. Keteladanannya menginspirasi para mahasiswa KKM dan banyak orang lainnya untuk terus berjuang dan istiqamah dalam berdakwah. Desa Ciparay pun menjadi saksi bisu dari langkah-langkah mulia yang ia jejakkan demi kemuliaan agama dan umat terbukti saat ini sedang merintis Yayasan Pendidikan Islam, setelah Majelis Taklim langkah selanjutnya pondok pesantren dan lembaga pendidikan.
Wallohu a'lam.
Koresponden : Mustopa (dosen Kelana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar