Prototype MWCNU Waled Kabupaten Cirebon

Gambar Ketua PCNU KH. Azis Hakim Syaerozi Kabupaten Cirebon sedang memberikan sambutan sekaligus membuka Konferensi MWCNU Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon

ketakketikmustopa.com, KH  Aziz Hakim Syaerozi mengajak kepada seluruh pengurus  MWC NU Kecamatan Waled untuk selalu menjaga dan merawat NU dengan penuh pengkhidmatan. Nilai-nilai ke-NU-an yang telah diajarkan para orang tua dahulu bisa menjadi pelajaran yang sangat luar biasa.

Hal ini disampaikan  Kang Azis sapaan KH. Azis Syaerozi di hadapan  para peserta Konferensi  MWC NU Kecamatan Waled dan para tamu undangan yang hadir. Seluruh jajaran pengurus, banom-banom dan lembaga-lembaga yang ada di bawah naungan MWC NU Kecamatan mengikuti  pembukaan Konferensi MWC NU Kecamatan Waled yang ke-6 di gedung KBNU MWC NU Kecamatan Waled (28/7/2024).

Nilai-nilai NU yang harus ditanamkan oleh para pengurus di tingkat manapun, menurut kiai yang akrab disapa  Kang Azis itu, di antaranya,  Ashshidqu atau jujur, Amanah,  Ta’awun,, dan terakhir Istiqomah.

Pertama Ashidqu atau jujur. kalau berbicara itu apa adanya, tidak ada tipu-tipu karena kita ditanamkan oleh para  pendiri Nahdlatul Ulama agar sikap shidqu. Yang biasanya tidak jujur dan tipu-tipu itu para politisi kalau di NU jangan seperti itu. Saya serukan kepada seluruh pengurus NU kalau masih saja suka berbohong  maka jangan aktif di NU .

Kedua Amanah. Amanah biasa diterjemahkan dengan menepati janji, jadi pengurus NU harus selalu menepati janji dan tidak boleh kita meleset sedikitpun karena itu harus punya kesadaran  yang kuat, kalau kita sadar kita selalu kita akan mudah terjerumus ke dalam ketidakjujuran.

Ketiga Al-Adalah  Wa Ta’awun. Konsep keadilan dan  saling tolong menolong  itu sebenarnya tradisi yang melekat di NU, ingat MWC NU Kecamatan Waled berhasil  bukan karena Ketua Tanfidziya atau Rois Syuriyahnya tetapi keberhasilan itu didasari oleh Ta’awun, karena kerjasama yang baik diantara para pengurusnya dan warganya maka terwujudlah kepengurusan MWCNU Kecamatan Waled yang bisa menjadi Prototype MWC untuk kabupaten Cirebon.

Bayangkan satu-satunya MWCNU yang mampu menginisiasi dan menginspirasi MWC-MWC NU  kecamatan lain. Dibuktikan dengan terjalinnya kerjasama MWCNU Kecamatan Waled dengan aparatur pemerintah desa di setiap kegiatan ke-NU-an khususnya setiap kegiatan Lailatul Ijtima’ selalu dihadiri oleh seluruh kepala desa atau kuwu 12 desa yang ada di Kecamatan Waled dan ini pertama kali di ada di Kabupaten Cirebon.

Dan ini ditiru oleh kecamatan-kecamatan lain seperti kecamatan Gegesik setiap Lailatul Ijtimak selalu melibatkan para kuwu begitu juga kecamatan Depok melibatkan kuwu-kuwu di acara itu. Inspirasi ini muncul dari kecamatan Waled. Kalau di MWCNU Waled itu hebat dan diikuti oleh kecamatan-kecamatan lain maka PCNU Kabupaten Cirebon juga akan menjadi hebat.

Keempat Al-Istiqomah, yang terakhir ini sepertinya mudah tapi sulitnya minta ampun, apalagi NU biasanya Cuma obor belarak ramai awalnya saja setelah itu sepi lagi, untuk selalu konsistensi atau istiqomah ini sungguh terasa berat apalagi khidmah di NU dengan seribu alasan padatnya kesibukan membuat kita tidak bisa istiqomah.


Kalau kita tidak bisa istiqomah di PCNU karena sempitnya kesempatan jangan khawatir masih ada MWC NU, kalau kita tidak mampu aktif di MWCNU karena alasan kesibukan juga jangan khawatir masih ada kegiatan di tingkat PRNU silahkan aktif di sana. Dan kalau tidak mampu aktif di tingkat ranting atau tingkat desa masih ada kegiatan NU yang dilaksanakan di tingkat anak ranting. Dan sesungguhnya tidak ada bedanya menjadi pengurus NU di PBNU dengan di PWNU,  di PCNU atau di MWCNU semuanya sama-sama memiliki beban tanggung jawab yang berat karena itu khidmat di NU harus dilandasi dengan pengkhidmatan yang kuat tanpa pamrih atau tanpa bayaran.

Wallohu a'lam

1 komentar:

  1. Mantap bangett Kang Musss... Sukses selalu penulis asal Kecamatan WALED - Cirebon.

    BalasHapus