Flexing dan Hedonisme, Gaya apa Bahaya

:
Gambar : Hanya pemanis diambil dari Freepik.com

ketakketikmustopa.com,  Kecenderungan orang saat ini apabila diberikan oleh Allah rizki banyak adalah hidup berlebih-lebihan bahkan cenderung berfoya-foya yang mengarah pada flexing dan hedonisme. Pada saat yang sama masih terdapat banyak orang yang kekurangan. Hingga akhirnya muncul gaya hidup baru ingin memamerkan dirinya eksis di beranda-beranda media sosial pamer makanan, pakaian, kendaraan dan lain-lain.

Kalau sudah demikian susah untuk meninggalkan style, gaya, penampilan, status sosial. Hal tersebut oleh para ahli disebut flexing. Flexing yang dalam bahasa Indonesianya diartikan pamer adalah suatu tindakan yang kerap kali dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain. Seseorang memamerkan sesuatu yang dimiliki penyebabnya karena kurangnya percaya diri sehingga memerlukan pengakuan dari orang lain.

Tidak ada yang salah mana kala orang seseorang melakukan flexing dengan memamerkan prestasi karena itu dikembalikan pada dirinya masing-masing, misalnya memamerkan hasil pencapaian, pekerjaan, penghargaan di media sosial. Tapi, kalau itu berlebihan malah mendapatkan kesan norak, sombong, yang akhirnya merugikan diri sendiri, bahkan tidak jarang mendapat kecaman dari orang lain atau kalau di media sosial netizen..

Lalu bagaimana dengan Hedonisme. Kata Hedonisme diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Seringnya kata hedonisme dikaitkan dengan berfoya-foya, senang-senang. Hedonisme lebih mengarah pada mengkonsumsi barang namun sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan atau hanya pemborosan saja.

Contoh kecil dari sifat hedonisme tidak mampu beli barang mewah yang di luar kemampuannya tapi malah membeli barang tersebut.  Gemar berbelanja, mentraktir teman-teman padahal hasil hutang, makan terus-terusan di restoran. Perilaku tersebut bisa dikategorikan hedonisme dan kadang tidak disadari bahwa dirinya sedang terjebak dalam gaya hidup hedonisme.

Gaya hidup hedonisme awalnya lahir di Barat yang menganut faham kebebasan, kebebasan berpendapat, kebebasan gaya hidup. Jika prilaku hedonisme ini dibiarkan dikhawatirkan akan menjadi racun bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang.

Perilaku negatif ini telah mengikis Sense of Crisis generasi muda terhadap berbagai permasalahan bangsa. Generasi yang sudah terkontaminasi budaya konsumtif sangat sulit melepaskan diri prilaku ini, perlahan-lahan akan kehilangan daya pikir, logika bahkan cenderung egois. Akibatnya bangsa ini akan kehilangan generasi yang kritis, generasi yang idealis, generasi yang jujur dan lain-lain.

Flexing dan Hedonisme adalah 2 kata yang berbeda dilihat dari sisi arti tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu berlebih-lebihan, pemborosan, bermewah-mewahan. Dari dahulu hingga sekarang kita dipesankan untuk selalu berhemat dan memprioritaskan kebutuhan yang utama dan ketika kebutuhan utama sudah tercukupi baru setelah itu memenuhi kebutuhan yang lainnya.


Wallohu a'lam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar