-Mustopa-
Tersebutlah di sebuah desa yang jauh dari keramaian kota, ada sekelompok anak SD Kelas 4 yang kalau kemana-mana selalu bersama. Namanya, Rima, Ferdi, Ujang. Diantara ke-3 anak tersebut yang paling tenang pembawaannya adalah Ujang.
“Mel...sudah mengerjakan PR Matematika belum?”. ujar Rima kepada Melati sambil mencubit dengan kencang.
“Aduh sakit Rima, ampun kamu mah kalau mencubit sakit tahu, belum aku belum ngerjakan PR Matematika” jawab Melati.
“Tenang, tenang Rim kita kan punya kawan baik hati, yu kita ke rumah Ujang, pasti dia sudah ngerjakan PR Matematika”. Sesampainya Melati dan Rima di rumah Ujang mereka berdua uluk salam, “Assalamu’alaikum Ujang”. Dari dalam Ujang membalas
“Wa’alaikumussalam.. silahkan masuk Rim, Mel! Pasti mau nanyain PR ya?”.
“Iya Jang”. Rima dan Melati mengangguk.
Rima ke rumah dan bertanya pada kakaknya Solehah yang kebetulan kuliahnya mengambil jurusan Psikologi Anak.
“Kak, kenapa ya kalau anak pendiam pembawaannya cerdas dan pintar?” tanya Rima.
“Masing-masing anak memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Ada yang ramah energik, banyak bicara dan ada juga kebalikannya tenang dan pendiam, anak ini senang ketenangan biasanya anak seperti ini suka mikir, mengerjakan sendiri dan tepat waktu”. Kak Solehah menjawab.
“O begitu pantesan si Ujang pinter Matematikanya karena dia selalu tenang dan pendiam” kata Rima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar