Akar Serumpun Anyaman Rasa, Momentum Persaudaraan Sastra Empat Negara Serumpun

 

ketakketikmustopa.com, Kualalumpur, Suasana hangat mengalun di Rumah GAPENA, Bukit Petaling, Malaysia, ketika buku antologi puisi Akar Serumpun Anyaman Rasa resmi diluncurkan pada 12 Oktober 2025. Dalam ruangan yang dipenuhi para pemilik kata dan perajut makna, hadir penyair-penyair dari Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, dan Singapura—empat bangsa serumpun yang terikat bahasa, sejarah, dan akar kebudayaan Melayu.

Meskipun tidak dapat hadir secara langsung pada hari peluncuran, Mustopa dari STID Al-Biruni Cirebon (Indonesia) menyampaikan rasa bangganya menjadi bagian dari antologi lintas negara tersebut. Baginya, keterlibatan ini bukan sekadar pengalaman menulis puisi, tetapi juga pintu menuju kerja sama sastra ASEAN yang lebih luas dan berkelanjutan.

Festival Puisi Suara Serumpun 2025, yang digagas oleh Komunitas Galeri Sastra (KGS) bekerja sama dengan SIP Publishing, PENAMA, dan Yayasan Rumah Indonesia Menulis, telah berlangsung sejak Agustus melalui rangkaian kegiatan webinar, lomba menulis, hingga kurasi ketat terhadap 2.033 naskah dari penjuru Asia Tenggara. Karya-karya terbaik itu kemudian dihimpun menjadi 25 jilid antologi, menjadikannya salah satu proyek puisi serumpun terbesar di kawasan.

Peluncuran buku semakin bermakna dengan sambutan tokoh-tokoh sastra serantau seperti Indra Defandra, Ahmad Zauawi, dan Datuk Zainal Abidin, yang menegaskan kembali pentingnya puisi sebagai jembatan peradaban. Puncak acara ditandai dengan pelepasan balon—simbol doa, harapan, dan keramahan budaya Melayu—disusul pengumuman 15 puisi terbaik serumpun tahun 2025.

Para pengulas karya, di antaranya Cikgu Izz dan Pak Edo, memberikan apresiasi mendalam. Menurut mereka, antologi ini bukan sekadar kumpulan sajak, tetapi cermin identitas dan kekuatan akar budaya yang mempersatukan empat negara meski dibatasi garis geopolitik.

Dalam kesempatan yang sama, KGS juga menyerahkan penghargaan kepada para narasumber literasi sepanjang tahun 2025 sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi mereka dalam memperkuat ekosistem sastra ASEAN.

Peluncuran Akar Serumpun Anyaman Rasa mempertegas kembali komitmen KGS dalam menjunjung visi:

“Harmoni Sastra, Inspirasi Tak Berbatas.”

Dari Kuala Lumpur, gema persaudaraan sastra Melayu kembali mengalir, menyambungkan akar-akar lama dengan daun-daun muda peradaban yang terus tumbuh di hati generasi serumpun.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar