Pemetaan Sosial Dakwah di Desa-Desa Binaan STID Al-Biruni Cirebon


Abstrak 

Tulisan ini membahas pentingnya pemetaan sosial dalam strategi dakwah berbasis komunitas, khususnya di desa-desa binaan STID Al-Biruni Babakan Ciwaringin. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini mengungkap karakteristik sosial-keagamaan masyarakat lokal serta strategi dakwah mahasiswa yang kontekstual dan partisipatif. Hasil studi menunjukkan bahwa pemetaan sosial memperkuat efektivitas dakwah mahasiswa dalam menjawab kebutuhan dan problematika masyarakat desa. Tulisan ini merekomendasikan model dakwah transformatif berbasis pemetaan sosial sebagai pendekatan utama dalam dakwah komunitas.

Kata Kunci: Sosiologi Dakwah, Pemetaan Sosial, Dakwah Komunitas, Desa Binaan, STID Al-Biruni

Pendahuluan 

Dakwah merupakan proses penyampaian nilai-nilai Islam secara sistematis, baik melalui lisan, tulisan, maupun tindakan nyata dalam kehidupan sosial. Dalam konteks masyarakat modern yang kompleks, dakwah tidak dapat dilepaskan dari pendekatan sosiologis yang mempertimbangkan realitas sosial dan kultural masyarakat sasaran. Mahasiswa sebagai agen dakwah memiliki peran strategis dalam mengintegrasikan dakwah dengan dinamika sosial masyarakat melalui program desa binaan.

STID Al-Biruni Babakan Ciwaringin sebagai lembaga pendidikan kader dakwah telah mengembangkan berbagai program pengabdian masyarakat, salah satunya melalui pembinaan desa. Program ini tidak hanya menjadi sarana implementasi ilmu dakwah secara praktis, tetapi juga menjadi ladang pengabdian dalam upaya transformasi sosial. Namun demikian, dakwah yang efektif menuntut pemahaman mendalam terhadap kondisi masyarakat, yang dapat dicapai melalui pemetaan sosial.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik sosial-keagamaan masyarakat di desa binaan STID Al-Biruni?

2. Apa saja problematika sosial-keagamaan yang dihadapi masyarakat desa?

3. Bagaimana strategi pemetaan sosial dapat mendukung efektivitas dakwah mahasiswa?

Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi karakter sosial dan religius masyarakat desa binaan STID Al-Biruni.

2. Mendeskripsikan praktik pemetaan sosial yang dilakukan oleh mahasiswa dalam dakwah komunitas.

3. Memberikan rekomendasi strategi dakwah berbasis pemetaan sosial.

Tinjauan Pustaka 

Pemetaan sosial merupakan metode analisis yang digunakan untuk memahami struktur sosial, jaringan kekuasaan, serta kebutuhan dan potensi masyarakat. Dalam konteks dakwah, pemetaan sosial menjadi landasan dalam menyusun strategi dakwah yang kontekstual dan tepat sasaran. Hafied Cangara (2007) menyebutkan bahwa pemetaan sosial penting untuk menyusun komunikasi yang efektif dalam masyarakat. Dalam perspektif sosiologi dakwah, hal ini sejalan dengan pemikiran Harun Nasution dan Nurcholish Madjid yang menekankan pentingnya dakwah yang membumi dan berakar pada realitas sosial.

Metode Penelitian 

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap kegiatan dakwah mahasiswa STID Al-Biruni di desa binaan. Informan dalam penelitian ini meliputi masyarakat lokal, tokoh agama, dan mahasiswa peserta program. Data dianalisis secara tematik untuk menemukan pola-pola sosial yang memengaruhi proses dakwah.

Hasil dan Pembahasan lHasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat desa binaan umumnya memiliki lstruktur sosial yang berbasis kekeluargaan dan adat lokal yang kuat. Permasalahan yang dihadapi antara lain rendahnya literasi keagamaan, kesenjangan pendidikan, dan keterbatasan akses ekonomi. Mahasiswa STID merespons kondisi ini dengan pendekatan dakwah bil hal, seperti mengadakan pengajian rutin, bimbingan belajar, pelatihan keterampilan, serta kegiatan sosial lainnya.

Mahasiswa STID Al-Biruni telah melaksanakan program dakwah komunitas di berbagai desa binaan yang tersebar di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Beberapa desa yang menjadi fokus binaan antara lain Desa Bantaragung (Kabupaten Majalengka), Desa Sukaraja Wetan (Kabupaten Majalengka) Desa Sedong (Kabupaten Cirebon), Desa Karangsembung (Kabupaten Cirebon), dan Desa Kapetakan (Kabupaten Cirebon), Desa Gebang (Kabupaten Cirebon). Setiap desa memiliki karakteristik sosial dan tantangan dakwah yang berbeda, seperti tingkat pendidikan, peran tokoh agama, dan tradisi lokal.

Pemetaan sosial yang dilakukan mahasiswa mencakup identifikasi tokoh masyarakat, struktur kepemimpinan informal, lembaga sosial keagamaan, dan kebutuhan spesifik masyarakat. Informasi ini menjadi dasar dalam menyusun program dakwah yang lebih adaptif, seperti menyelenggarakan majelis taklim berbasis kelompok, pendampingan keluarga miskin, dan pemberdayaan pemuda masjid.

Kesimpulan dan Rekomendasi 

Pemetaan sosial merupakan langkah awal yang penting dalam dakwah komunitas. Melalui pemahaman terhadap dinamika sosial masyarakat, mahasiswa STID Al-Biruni mampu menyusun strategi dakwah yang sesuai dengan konteks lokal. Keberhasilan program dakwah sangat dipengaruhi oleh sejauh mana mahasiswa memahami karakter sosial masyarakat dan mampu berinteraksi secara dialogis. Ke depan, perlu penguatan kurikulum dakwah berbasis pemetaan sosial serta pelatihan intensif bagi mahasiswa dalam metodologi riset sosial.

Wallohu a'lam 

Daftar Pustaka

Cangara, Hafied. (2007). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Azra, Azyumardi. (2003). Islam Substantif. Bandung: Mizan.

Nasution, Harun. (1995). Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: UI Press.

Madjid, Nurcholish. (1992). Islam Doktrin dan Peradaban. Jakarta: Paramadina.

Natsir, Mohammad. (2010). Dakwah dan Pembangunan Umat. Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar