ketakketikmustopa.com, Kelemahan di era
sekarang ini adalah malas membaca buku, malas mengoleksi buku, dan yang lebih
berat lagi adalah malas menulis buku. Padahal kita sering mendengar istilah
buku adalah jendela dunia, artinya ketika kita senang membaca buku berarti kita
senang berkeliling dunia, menjelajahi sejarah sebuah negara, mengetahui
perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban, mengetahui sejarah tokoh dunia,
dan lain-lain.
Bukankah
Allah SWT menurunkan ayat Al-Qur’an yang pertama kali itu dengan perintah
membaca, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan”
(QS. Al-Alaq, ayat: 1)
Ada beberapa penyebab mengapa kita menjadi malas membaca buku:
Pertama, Faktor lingkungan. Karena secara tidak langsung lingkungan sekitarlah yang membentuk kebiasaan kita seperti keluarga, sekolah, kampus dan lain-lain. Jika lingkungan di keluarga kita saja sudah tidak membudayakan kebiasaan membaca, atau bahkan membeli buku saja tidak bagaimana mungkin akan tumbuh benih-benih kebiasaan membaca buku.
Kedua, Generasi Mi Instan. Dari generasi "Baby Boomers" hingga generasi Z sekarang ini, kita dapat melihat perbedaan yang mendasar dari generasi dulu hingga sekarang. Generasi kita menginginkan segala sesuatunya serba cepat bak mi instan serba cepat tanpa menghargai proses. Padahal membaca sebuah buku baik dari yang tipis sampai yang tebal, semuanya pasti membutuhkan proses membaca.
Ketiga, "Generasi Gadget". Dari anak kecil hingga orang dewasa saat ini hampir tidak bisa lepas dari gadget. Contoh anak bisa makan kalau oleh ibunya diberi mainan gadget. Begitu juga orang dewasa mulai bangun tidur hingga mau tidur di tangannya digenggam sebuah gadget. Gadget jaman sekarang ini memang multifungsi, bisa untuk menonton televisi, bisa untuk foto-foto, gameonline, sosial media. Hanya dengan satu gadget kita bisa melakukan banyak hal, sekaligus melupakan banyak hal.
Belajar Dari Pisang Goreng Dan Secangkir Kopi
Sejenak kita lupakan beberapa faktor menyebab kenapa kita malas membaca. Mari kita nikmati dahulu sepiring goreng pisang dan secangkir kopi yang ada di hadapan kita. Tidak bisa dipungkiri goreng pisang adalah kudapan yang paling digemari sedangkan kopi adalah minuman yang paling digandrungi semua kalangan disamping bisa menghilangkan kantuk.
Goreng Pisang yang ada dihadapan kita banyak didapat di pinggir-pinggir jalan atau di outlet-outlet depan minimarket. Untuk bisa menjadi pisang goreng dibutuhkan proses yang begitu panjang. Pisang di kupas kulitnya dipotong-potong sesuai keinginan kemudian di lumuri bersama adonan kental yang terbuat dari campuran tepung, sedikit garam dan gula, selanjutnya digoreng dalam minyak panas. Kadang-kadang pisang goreng diberi topping seperti keju, susu kental manis, cokelat, dan lainnya.
Begitu juga dengan membaca buku hingga bisa menjadi sebuah tulisan. Kita harus banyak membaca buku, ambil intisarinya, kemudian jadikan rujukan tulisan. Setelah jadi buku terkadang ada yang langsung enak dinikmati ada juga yang tidak. Tapi ada juga yang harus diedit, dibaca lagi, ditulis lagi supaya kalimatnya menjadi lebih enak dibaca.
Sama seperti pisang goreng, menyeruput kopi disamping bikin mata jadi melek, bisa juga menjadi penyemangat dalam membaca buku apa lagi ketika menyusun buku dari kata per kata menjadi indah dan enak dibaca.
Markica mari kita membaca, Markilis mari kita menulis. Jangan lupa nikmati pisang goreng dan seruputi kopinya.
Wallohu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar