Pembukaan
Siap sih yang tidak mengenal kue lapis makanan tradisional khas Indonesia? Hampir semua orang tahu bukan?. Dinamakan kue lapis karena memiliki dua warna yang dibuat berlapis-lapis. Kue lapis terbuat dari tepung beras, tepung kanji, santan, gula pasir, garam dan pewarna. Kue lapis sangat tepat disantap di pagi hari disandingkan dengan teh panas, kental, pahit. Rasanya dari dulu sampai sekarang masih melegenda.
Tulisan ini tidak akan membahas kue lapis lebih jauh, tapi ingin memotret gambaran kelas sosial masyarakat pedesaan ataupun masyarakat perkotaan ditinjau dari sudut pandang Ilmu Sosiologi. Kenapa terjadi kelas sosial berlapis=lapis, ada kelas sosial di tingkat bawah, kelas sosial di tingkat menengah dan kelas sosial di tingkat atas.
Kalau kita ingin tahu aktifitas manusia, cobalah tengok pagi-pagi setelah sholat subuh keluar rumah maka akan kita dapati kesibukan manusia dengan berbagai profesinya, ada yang pergi ke pabrik, pergi ke kantor, berangkat ke sekolah, berangkat berdagang, ada yang jadi kuli, supir pedagang, petani, karyawan dan lain-lain.
Sejarah penciptaan Nabi Adam AS. sebagai manusia pertama oleh Allah diciptakan dalam bentuk wujud yang nyata, kita akan melihat perbedaan itu sudah ada. Perbedaan itu terlihat ketika Allah SWT menciptakannya dari tanah yang berbeda-beda, kemudian Allah menyatukannya lagi dalam bentuk kesatuan yang saling melengkapi sehingga terbentuklah wujud badan Nabi Adam yang bisa ditempati oleh ruh.
Ini memberikan isyarat bahwa manusia
memang sejak awal diciptakan dengan perbedaan dan dapat disatukan kembali
menjadi manusia yang damai, tentram, nyaman. Sebagaimana keterangan mengenai
penciptaan Nabi Adam As[1]
ada dalam kitab Daqoiqul Akhbar.
Keterangan Imam Abdurrahman bin Ahmad Al-Qadhi bahwa Ibnu Abbas Ra berkata :
"Allah SWT. Menciptakan Nabi Adam As dari beberapa daerah di dunia. Kepalanya dari Ka’bah, dadanya diambil dari beberapa tempat di bumi, punggung dan perutnya diambil dari tanah India, tangannya dari bumi bagian timur dan kakinya dari bumi bagian barat"
Tujuan Allah menciptakan adam dari tanah
yang berbeda-beda adalah pertama untuk menunjukan bahwa Allah SWT dan
kebesaran-Nya. Dalam hal ini, Allah hendak menunjukan bahwa penciptaannya
bukanlah kebetulan. Untuk para Nabi berikutnya, Allah juga menetapkan profesi
dan pekerjaan para Nabi dengan pekerjaan yang berbeda-beda. Ada yang jadi
arsitek, petani, pemintal baju besi, tukang kebun, hingga pengembala kambing.
Maka tidak heran, kehidupan manusia berikutnya hidup dalam profesi yang berbeda-beda, berkelompok-kelompok dan berkelas-kelas. Merunut definisi yang ada pada ilmu Sosiologi manusia dapat dikelompokkan ke dalam berbagai tingkatan. Agar lebih jelasnya mari kita diskusikan apa arti kelas sosial.
Pengertian Kelas Sosial
Pengertian kelas sosial tentunya dilihat dari berbagai sudut pandang pula, baik itu menurut, pendidikan, status ekonomi, keturunan, dan lain-lain. Setiap masyarakat memiliki penghargaan tertentu dan masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya dari sini nantinya muncul masyarakat yang berlapis-lapis ada kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas.
Sistem berlapis-lapis ini di dalam ilmu sosiologi disebut dengan "Social Stratification" yang berasal dari kata stratum atau strata. Istilah lapisan yang terdapat dalam suatu masyarakat sudah ada sejak manusia mengenal adanya kehidupan bersama. Lapisan masyarakat mula-mula didasarkan pada perbedaan seks, perbedaan pemimpin, golongan budak dan golongan non budak, pembagian kerja dan pembedaan masyarakat berdasarkan kekayaan.
Menurut Elly M. Setiadi dan Usman Kolip dalam bukunya "Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi dan Pemecahannya" menjelaskan bahwa kelas sosial adalah gejala yang serba hadir di setiap kehidupan sosial, artinya dalam setiap kehidupan sosial selalu ada pola-pola penggolongan manusia dalam kelompok dengan berbagai kriteria yang melekat pada diri masing-masing anggota kelompok tersebut. Kelas-kelas sosial akan selalu muncul secara ilmiah, sehingga dalam kenyataannya muncul kelas sosial menjadi bagian dari hukum alam[2]
Salah satu
contoh klasik tentang kelas sosial di Amerika mendefinisikan kelompok sosial
dengan tujuh tingkatan :
1. Atas-atas (upper-upper) terdapat kurang dari 1% merupakan golongan elit sosial yanghidup darikekayaan warisan.
2. Atas-bawah (lower-upper) orang yang mempunyai penghasilan yang besar karena kemampuan luarbiasa dalam profesi atau bisnisnya.
3. Menengah-atas (upper-middle) tidak memiliki status keluarga ataupun kekayaan yang luar biasa mereka memperhatikan karir.
4. Menengah (middle) terdapat 32% mereka membeli produk yang popular untuk mengikuti kecenderungan.
5. Kelas pekerja terdapat 38% mereka yang melopori gaya hidup kelas pekerja tanpa memperhatikan penghasilan
6. Bawah-atas (upper-lower) mereka mengerjakan pekerjaan yang tidak membutuhkan keterampilan dan digaji sangat rendah.
7. Bawah-bawah (lower-lower) terdapat 6% mereka tidak berusaha mencari kerja yang tetap dan untuk menghidupi dirinya sebagian besar bergantung pada bantuan.
Selanjutnya faktor-faktor yang
menyebabkan seseorang tergolong kedalam suatu kelas sosial tertentu oleh
sejumlah ilmuwan sosiologi disebabkan oleh beberapa faktor yait :
Kekayaan dan Penghasilan
Dalam hal ini uang sangat diperlukan pada kedudukan kelas sosial atas. untuk itu peran uang sangat menentukan kelas sosial. Kita harus menyadari bahwa pada dasarnya kelas sosial merupakan suatu cara hidup. Diperlukan banyak sekali uang untuk dapat hidup menurut cara orang berkelas sosial atas.
Mereka mampu membangun rumah mewah, membeli mobil mewah, pakaian mahal, perabotan rumah yang berkelas, namun tidak hanya berdasarkan materi saja akan tetapi cara bersikap juga menentukan kelas sosial mereka. Uang juga memiliki makna lain, misalnya penghasilan seseorang yang diperoleh dari investasi lebih memiliki prestise daripada penghasilan yang diperoleh dari pengangguran. Penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan profesional lebih berfungsi daripada penghasilan yang berwujud upah pekerjaan kasar.
Kesimpulannya,
uanglah yang menjadi determinan kelas sosial penting, hal tersebut sebagian
disebabkan oleh peranannya dalammemberikan
gambaran tentang latar belakang keluarga dan cara hidup seseorang.
Pekerjaan
Diantara determinan kelas sosial lainya adalah pekerjaan. Pekerjaan merupakan aspek kelas sosial yang sangat penting, Biasanya kita kalau menebak-nebak pekerjaan seseorang, maka kita juga harus bisa menebak tinggi rendahnya pendidikan seseorang, standar hidup, teman bergaul, jam kerja, dan kebiasaan kesehariannya.
Keseluruhan cara hidup seseorang yang pada
akhirnya menentukan pada kelas sosial kemana orang itu dikelompokkan. Ternyata pekerjaan
merupakan salah satu indikator pekerjaan terbaik untuk mengetahui cara hidup
seseorang. Oleh karena itu juga, pekerjaan merupakan salah satu indikator
terbaik untuk mengetahui kelas sosialseseorang.
Pendidikan
Tinggi rendahnya pendidikan seseorang sangat berpengaruh terhadap munculnya kelas sosial di masyarakat, hal ini disebabkan karena apabila seseorang mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi maka memerlukan biaya dan motivasi yang sangat besar. Jenis tinggi-rendahnya pendidikan seseorang mempengaruhi jenjang kelas sosial seseorang.
Dari pemaparan tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa penghasilan, pekerjaan dan pendidikan merupakan tiga
indikator yang cukup jelas bisa membuat
seseorang dikelompokkan ke dalam kelompok kelas sosial.
Wallohu a’lam
STID Al-Biruni Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon
[1] Imam Abdurrahim bin Ahmad Al-Qadhi, Daqaiqul Akhbar, Diva Press, Jogjakarta, 2009
[2]
Elly M.
Setiadi dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial : Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya, (Jakarta: KENCANA, 2011), 424.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar