Gambar : Foto diambil dari freepik.com
ketakketikmustopa.com, Buah Strowberi yang biasa kita dapati, buahnya lembut berwarna merah terlihat manis kalau dilihat sangat menggoda ingin memakannya sekalipun ada rasa masamnya. Buah Strowberi (Fragaria ananassa) tumbuh pertama kali di Eropa abad ke-18. Memiliki vitamin C dan mangan yang tinggi, serta vitamin B9 atau folat dan mineral kalium.
Tulisan pada kali ini tidak ingin membahas buah Strowberi itu, tapi ingin membahas istilah Generasi Strowberi yang di kalangan masyarakat kelihatannya masih asing. Yang sering kita dengar selama ini untuk penyebutan generasi yaitu, anak muda jaman now dengan istilah generasi X, Neks Generation dan ada lagi Generasi Milenial.
Yang pertama kali memunculkan istilah Generasi Strowberi adalah orang Taiwan yang ditujukan kepada generasi sekarang yang lembut, eksotis seperti strowberi. Strowberi buah yang tampak indah, lembut, lunak tapi kalau ditekan atau dibiarkan mudah sekali hancur bahkan cepat membusuk.
Buah ini yang kita tahu adanya di pegunungan, selain enak, memiliki warna dan bentuk yang menarik, rasanya manis dan asam, bergizi, terkesan unik dan di balik kelebihannya buah ini memiliki tekstur yang mudah rapuh sehingga mendorong orang akhirnya menyukai buah strowberi. Tidak heran bila buah strowberi dikaitkan dengan generasi anak muda sekarang yang mudah mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Contoh kecil ada anak muda sudah menjadi milyarder tajir melintir di tiap kota memamerkan kekayaannya masuk dalam peringkat “Crazy Rich” setelah itu tiba-tiba jatuh miskin karena bermasalah dengan hukum.
Suatu hari penulis pernah berbincang-bincang dengan siswa SMA dan Mahasiswa Baru soal cita-cita dan masa depan kira-kira mau jadi apa atau mau menempati posisi di mana, atau mau kerja apa?. Sebagian besar yang didiskusikan oleh mereka entah itu guyonan atau serius mereka berkeinginan menjadi Youtuber, Konten Kreator, atau ingin menjadi Crazy Rich biar dapat uang banyak, mobil mewah, wanita cantik, dikagumi, jadi viral, dipuji orang banyak.
Alasan mereka sangat masuk akal ingin melakukan lompatan-lompatan jauh, hidup mewah. Seperti gambaran surga di dunia apalagi didukung dengan fasilitas serba canggih, serba cepat, sat set, serba online. Hampir tiap hari kemana-mana tidak lepas dari gaway android. Kiblat mereka bukan lagi di sekolah atau perkuliahan tapi Mbah google.
Panutan mereka yaitu para artis dan selebriti atau tokoh yang sukses sambil nyambi menjadi Youtuber. Ada lagi yang digandrungi anak muda saat ini yaitu bercita-cita ingin menjadi Crazy Rich. Crazy Rich artinya menggambarkan orang-orang yang mampu membeli segala sesuatu dengan sangat mudah, dan mereka memiliki banyak uang untuk membeli barang-barang mahal.
Untuk pertama kalinya istilah Crazy Rich diperkenalkan Kevin Kwan melalui novel yang kemudian dibuat film berjudul Crazy Rich Asians dirilis tahun 2018. Dalam film ini menggambarkan kehidupan konglomerat Asia di Singapura (suara.com)
Dalam film itu diceritakan kisah cinta beda kasta antara Rachel Chu orang biasa dengan Nick Young lelaki sangat kaya raya yang terlahir dari keluarga konglomerat. Rachel Chu tidak mengetahui bahwa Nick adalah seorang kaya raya dan diincar banyak wanita. Keadaan semakin rumit ketika Nick Young memperkenalkan Rachel dengan ibunya namun ibunya tidak merestuinya. Dari cerita film inilah gencar istilah Crazy Rich dikenal halayak.
Di Indonesia kita pernah mndengar para Crazy Rich ramai diperbincangkan karena disamping mereka jadi tersohor mereka juga kerap kali membuat heboh dan bikin pamer di dunia maya. Tidak lama setelah itu mereka sudah ditangani pihak kepolisian karena pelanggaran hukum yang mereka lakukan. Kelompok ini mungkin yang dimaksud generasi strowberi.
Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya “Strawberry Generation”. Generasi strowberi adalah generasi yang penuh dengan kreatif tetapi mudah menyerah dan gampang sakit hati, egois. Ini bisa kita lihat dengan bermunculan ide-ide cemerlang yang dilahirkan oleh anak muda sekaligus kita juga kita bisa menyaksikan cuitan dan status di medsos dengan suasana resah gelisah.
Untuk mencapai kesuksesan bukanlah sesuatu yang instan atau diperoleh dengan jalan pintas apa lagi menerobos. Kesuksesan memerlukan waktu, ketekunan dan kesabaran dan waktunya juga sangat panjang.
Agama Islam mengajarkan kita untuk bekerja keras, kerja kreatif dan tidak mudah untuk menyerah, diperlukan dengan ketekunan dan kesabaran. Dalil yang mendorong agar manusia memiliki sikap kerja keras terdapat dalam surat Attaubah ayat 105.
"Dan
Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada
kamu apa yang telah kamu kerjakan,"
Wallohu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar