Halaqoh Fikih Peradaban NU Dengan Tema Pengalaman Islam Nusantara Dalam Membangun Peradaban Nusantara


ketakketikmustopa.com, 12/12/2023. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Halaqah Nasional Fiqih Perabadan dengan fokus bahasan tentang "Pengalaman Islam Nusantara Dalam Membangun Peradaban Nusantara" di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon, Minggu (10/12/2023).  Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Cirebon, KH. Azis Hakim Syaerozidalam sambutannya menyampaikan banyak terima kasih, terutama pengurus RMI PBNU, Program RMI PBNU ini sangat dibutuhkan oleh pondok-pondok  pesantren di Cirebon. Salah satu programnya adalah Halaqoh Peradaban yang merupakan program besar PBNU Merawat Jagat Membangun Peradaban, maka salah satu yang harus diskusikan bagaimana membangun peradaban yang bisa diselaraskan dengan konsep NU dalam kontek Jamiyah Ijtimaiyah dan kontek Jamiyah Keagamaan.

Dalam kontek Jamiyah Keagamaan melalui RMI akan memberi gagasan bagaimana menapaki jejak para ulama kita dalam membangun peradaban khususnya peradaban Indonesia dan umumnya peradaban internasional.

Hari ini organisasi keagamaan terbesar dunia adalah NU, mampu mengumpulkan para tokoh-tokoh dunia untuk memperbincangkan bagaimana konsep perdamaian internasional dalam pendekatan agama. NU dalam memasuki abad ke 2 mampu menjadi lokomotif dalam menggagas peradaban dunia, Yang kedua ada semacam disfaritas atau kesenjangan yang cukup jauh antara para tokoh, kalau kita mau analisa dimana gagasan NU di tingkat pusat sudah sangat melangit, sementara kadang-kadang di kalangan pondok pesantren yang ada di kampung cenderung sangat primitif dan tradisional. Bisa diibaratkan PBNU sebagai lokomotif sementara pesantren-pesantren di pelosok desa berada di gerbong paling belakang, makanya kalau ada ide dan gagasan yang cukup cemerlang kadang kurang bisa difahami oleh pesantren yang ada di pelosok kampung. 

Contoh sederhana, para kyai yang hadir disini mungkin tidak memahami arti Islam Nusantara, untuk memahaminya saja sudah sangat susah. Tapi kalau harus berbicara soal fikih praktis yang ada di kitab-kitab kuning para kyai jago di bidangnya contoh, misalnya di suruh menjelaskan apa dalil tahlilan dalam acara Nadran. Soal Nadran para kyai akan cermat memberikan alasan atau jawaban landasan dalil dalam al-qurannya.

Harapan dari pengurus PCNU Cirebon bagaimana gagasan luhur soal Islam Nusantara bisa dideminasi atau disebarluaskan oleh pengurus PBNU sampai pada akar rumput Nahdliyin. Sehingga gerakan membangun peradaban melalui cara menerapkan model pendekatan dakwah Islam ala Islam Nusantara ini betul-betul mendapatkan gerakan yang luar biasa di tingkat yang paling bawah yaitu para kyai yang ada di pedesaan dan perkampungan sampai kepada para tokoh  yang ada di PBNU.

Harapan kita ada proses percepatan bagaimana peran NU di abad yang kedua ini bagaimana NU Betul-betul bisa memiliki peran signifikan tidak saja di Indonesia tapi hingga Internasional.


Narasumber acara Halaqoh Nasional Fikih Peradaban dihadiri oleh Dr. KH. Ahmad Ginanjar, SS., M. Hum. dari pengurus RMI PBNU, Dr. KH. Ahmad Ismail, M. Ag., M. Hum. dari pengurus RMI PBNU, Ust. Ibnu Muzakky, B. Sc., MH. Intelektual Cirebon lulusan Yaman 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar