Karakteristik dan Prilaku Masyarakat Virtual

 



Karakteristik Dan Prilaku Masyarakat Virtual

 

Sudah menjadi kecenderungan manusia dalam menjalankan hidupnya selalu berkelompok, berkumpul, dan  bermasyarakat. Manusia sendiri telah berhasil membentuk  satuan sosial – budaya yang kemudian dinamakan dengan masyarakat.

Kata "masyarakat" aslinya berasal dari Bahasa Arab yaitu "syaraka" yang berarti ikut serta, berpartisifasi. satu lagi yang berpendapat bahwa masyarakat itu diambil dari Bahasa Inggris"society" yang berasal dari bahasa latin socius, berarti kawan. Koentjaraningrat dalam bukunya Pengantar Ilmu Antropologi menyebut pengertian masyarakat dengan sekumpulan manusia yang saling bergaul atau saling berinteraksi.[1]

Secara umum masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan. Negara semua adalah masyarakat. Definisi lain dari Masyarakat juga merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society, sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara
yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.

Berbicara mengenai ciri ciri masyarakat, maka dapat dipaparkan mengenai ciri-ciri masyarakat menurut Soerjono Seakanto[2] sebagai berikut :

 

1.        Hidup Berkelompok

 

Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia itu hidup bersama dan membentuk kelompok. Dari kelompok kecil inilah selanjutnya manusia membentuk suatu masyarakat. Mereka mengenali antara yang satu dengan yang lain dan saling ketergantungan. Kesatuan sosial merupakan perwujudan dalam hubungan sesama manusia ini. Seorang manusia tidak mungkin dapat meneruskan hidupnya tanpa bergantung kepada manusia lain.

Manusia maupun makhluk lain yang hidup bersama individu-individu sejenisnya hidup dalam suatu kelompok. Ciri khas kehidupan kelompok yaitu: 1) pembagian kerja yang tetap; 2) ketergantungan antar individu; 3) kerjasama antar individu; 4) komunikasi antar individu; dan 5) diskriminasi antara individu- individu warga dan individu- individu dari luarnya.

 

2.    Melahirkan Kebudayaan

Setelah manusia mampu membentuk suatu masyarakat, selanjutnya manusia mampu menciptakan kebudayaan. Dalam konsepnya tidak ada masyarakat maka tidak ada budaya, begitupun sebaliknya. Masyarakatlah yang akan melahirkan kebudayaan dan budaya itu pula diwarisi dari generasi ke generasi berikutnya dengan berbagai proses penyesuaian.

Adanya kebudayaan dalam masyarakat merupakan satu dukungan
yang sangat besar bagi individu-individu dalam beberapa perspektif
(1) awal permulaan adanya masyarakat, (2) awal terbentuknya pemahaman persekutuan dan (3) proses pengembangan masyarakat dalam menanggapi trend-trend modern. Secara eksistensial kebudayaan adalah jalan atau arah di dalam bertindak dan berpikir, sehubungan dengan pengalaman-pengalaman manusia yang fundamental dalam satu persekutuan. Dengan demikian kebudayaan tak pernah dijelaskan terlepas dari individu (manusia perorangan) dan masyarakat secara keseluruhan.

 

3.        Adanya Perubahan

 

Ciri-ciri masyarakat berikutnya adalah mengalamai perubahan. Sebagaimana yang terjadi dalam budaya, masyarakat juga turut mengalami perubahan. Suatu perubahan yang terjadi karena faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Dalam suatu penemuan baru
mungkin saja akan mengakibatkan perubahan kepada masyarakat itu. Setiap unsur di masyarakat pasti mengalami perubahan, contohnya perubahan sosial dapat meliputi perubahan nilai-nilai, norma, teknologi, dan interaksi sosial.


4.        Selalu Berinteraksi

Tidak mungkin manusia mampu melahirkan kebudayaan dan mampu menciptakan perubahan kalau tidak melakukan interaksi satu sama lainnya. Salah satu syarat perwujudan dari masyarakat ialah terdapatnya hubungan dan bekerja sama di antara ahli dan ini akan melahirkan interaksi. Interaksi ini boleh saja berlaku secara lisan maupun tidak dan komunikasi berlaku apabila masyarakat bertemu di antara satu sama lain. Terlihat bahwa di dalam masyarakat, terdapat individu-individu yang saling berinteraksi (saling bergaul satu terhadap yang lainnya) membentuk sebuah entitas sosial yang hidup. Ada sekian banyak sarana dan prasaran yang menjalin interaksi dan kontak sosial antar individu-individu tersebut, yang cakupannya tidak saja sebatas keluarga yang satu dengan keluarga yang lain semata, melainkan lebih luas dari itu, yakni para ranah hubungan internasional. Walau nanti harus diingat bahwa tidak semua pergaulan antara individu itu boleh dikategori ke dalam istilah masyarakat.


5.        Memiliki Kepemimpinan

 

Dalam sebuah kelompok atau masyarakat haruslah ada seorang pemimpin yang menjadi panutan bisa mengatur, mengelola, dan mempengaruhi kelompoknya agar bisa tercipta lingkungan masyarakat yang kokoh. Dalam hal ini pemimpin adalah terdiri dari ketua keluarga, ketua kampung, ketua negara dan lain sebagainya. Dalam suatu masyarakat Melayu awal kepimpinannya bercorak tertutup, hal ini disebabkan karena pemilihan berdasarkan keturunan.

Menurut Soerjono Soekanto[3] menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan pemimpin atau leader untuk mempengaruhi orang yang dipimpin atau pengikut-pengikutnya. Sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin tersebut. Kadangkala dibedakan antara kepemimpinan sebagai kedudukan dan kepemimpinan sebagai suatu proses sosial. Sebagai kedudukan, kepemimpinan merupakan suatu kompleks dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang dapat dimiliki oleh seseorang atau suatu badan. Sebagai suatu proses sosial, kepemimpinan meliputi segala tindakan yang dilakukan seseorang atau suatu badan yang menyebabkan gerak dari warga masyarakat.

Setelah kita mengetahui sedikit devinisi kata masyarakat kita akan bahas lebih lanjut apa itu masyarakat virtual. Sebuah masyarakat atau kelompok  biasanyadiawali dengan beberapa orang minimal 2 orang yang saling kenal, memiliki minat yang sama dan kemudian berkembang, anggotanya pun terus bertambah. Adapun kata virtual biasanya diartikan sesuatu yang tidak nyata atau biasa kita kenal sekarang dunia maya.

Jadi Masyarakat Virtual adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung diinderakan melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan sebagai sebuah realitas

Masyarakat Virtual

Masyarakat adalah kelompok-kelompok orang yang menempati sebuah wilayah (territorial) tertentu, yang hidup secara relative lama, saling berkomunikasi, memiliki symbolsimbol dan aturan tertentu serta system hukum yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memiliki system stratifikasi, sadar sebagai bagian dari anggota masyarakat tersebut serta relative dapat menghidupi dirinya sendiri.

Sedangkan masyarakat virtual merupakan sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung di indera melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan sebagai sebuah realitas. masyarakat maya menggunakan seluruh metode kehidupan masyarakat nyata sebagai model yang dikembangkan di dalam segi-segi kehidupan maya. Seperti membangun interaksi sosial dan kehidupan kelompok, membangun stratifikasi sosial, membangun kebudayaan, membangun pranata sosial, membangun kekuasaan, wewenang dan kepemimpinan membangun system kejahatan juga control sosial.

Masyarakat virtual membangun dirinya dengan sepenuhnya mengandalkan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan kelompok (jaringan) intra dan antar sesama anggota masyarakat maya. Proses sosial dan interaksi sosial dalam masyarakat maya ada yang bersifat sementara dan ada dalam waktu yang relative lama dan menetap. Sifat dan iinteraksi sosial mereka ditentukan oleh kepentingan mereka dalam dunia maya.

Masyarakat virtual dibangun melalui interaksi sosial sesame anggota masyarakat maya. Syarat-syarat interaksi sosial dalam masyarakat nyata harus memiliki social contact dan communication. Persyaratan ini juga menjadi substansi utama dalam kehidupan sosial mayarakat maya. Hubungan yang di bangun dalam jaringan-jaringan computer, frekuensi radio, antena atau modem sesungguhnya adalah hubungan-hubungan sosial yang dibangun oleh anggota masyarakat untuk saling berinteraksi sedangkan mesin-mesin itu hanyalah media yang mereka gunakan.

            Gaya hidup modern yang serba praktis ternyata membawa dampak terhadap perilaku masyarakat. Kehadiran perangkat teknologi yang serba canggih dan maji mampu mengambil alih peran sosial manusia sebagai bagian dari masyarakat. Terbentuknya komunitas-komunitas online dalam masyarakat perkotaan merupakan contoh dari fenomena pergeseran makna sosial dalam kehidupan masyarakat modern.

            Masyarakat virtual, mungkin itulah gambaran yang relatif pas untuk komunitas ini. Melalui media internet interaksi sosial dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja tanpa harus bertatap muka secara langsung. Komunitas ini sudah jamak bagi masyarakat perkotaan. Jika dicermati, komunitas – masyarakat  ini terbentuk berdasarkan kesamaan minat para anggotanya. amaulsi dari yang paling serius, seperti komunitas ilmiah atau komunitas budaya sampai dengan yang paling ringan seperti hobi. Sebut saja komunitas Bis Mania yang mengakomodasi para pecinta dan pengguna transportasi darat.

            Menjamurnya komunitas-komunitas online ini mencerminkan bahwa masyarakat modern cenderung hidup terkotak-kotak dalam minat dan perhatian masing-masing. Boleh jadi, ini adalah gaya hidup baru masyarakat modern.



 

Ciri-ciri Masyarakat Virtual

Pada 1993 muncul konsep komunitas virtual (virtual community) oleh Howard Rheingold. sama halnya seperti komunitas di dunia nyata, adapun ciri-ciri masyarakat virtual :

 

1.        Kesamaan hobi atau interest

Orang atau sekelompok orang membentuk sebuah komunitas diperlukan adanya kesamaan hobi/interest. Begitupun dalam Virtual Community. Kesamaan menjadi penting untuk membentuk sebuah komunitas yang solid.

 

2.        Adanya interaksi yang teratur

Interaksi yang teratur menjadi penting untuk menjaga kontak dan kekompakan antar anggota komunitas.

 

3.        Adanya identifikasi atau identitas

Identitas, sebagai pengenal masing-masing anggota komunitas, mutlak harus terpenuhi. Dimana setiap orang memiliki identitas yang unik. Identitas bisa berupa nick name (dalam IRC), atau pun alamat email (dalam milis).

 

4.        Fokus yang khusus terhadap satu hal

Dalam setiap komunitas, harus ada hal yang khusus terhadap satu hal. hal tersebut biasanya berupa topik, kesamaan hobi/interest.

 

5.        Integrasi atau kesamaan antara isi diskusi dengan komunikasi yang berlangsung.

 

6.        Isi diskusi harus sama dengan topik dalam komunitas tersebut.

Hal ini penting untuk menjaga supaya diskusi tetap berada pada jalurnya (sesuai topik dalam komunitas).

 

7.        Keterbukaan suatu akses untuk informasi.

Dalam virtual community, harus ada keterbukaan akses untuk informasi dan orientasi komersial. Karena tiap anggota komunitas memiliki hak yang sama dalam mendapatkan informasi. Sehingga setiap informasi yang dipunyai di-share kepada seluruh anggota komunitas.

 

Budaya dalam masyarakat virtual tercipta oleh tiga unsur yang sangat utama yaitu:

1.    Kelompok yang senantiasa bekerja untuk menciptakan mesin-mesin canggih dan realistis.

2.    Kelompok yang setiap saat menggunakan mesin-mesin itu untuk menciptakan karyakarya imajinasi yang menakjubkan dalam dunia hiper-realitas.

3.    Masyarakat yang pada umumnya setiap hari menggunakan mesin-mesin dan karyakarya imajinasi itu sebagai bagian dari kehidupannya.

Kehadiran ruang sosial maya memberikan perspektif baru dalam memahami perkembangan teknologi media. Ruang sosial maya ini berguna untuk mengeksplorasi dan menyalurkan segala informasinya tanpa memperhatikan batasan-batasan ruang dunia nyata. Sebagai bentuk alegori dari kesiapan manusia menuju pemahamannya terhadap realitas kesadaran rasionalnya.

Masyarakat virtual adalah suatu bentuk proses komunikasi yang menggunakan teknologi sebagai sarana berkomunikasi antara satu pihak kepada pihak lain dan biasanya feedback dapat langsung diterima dengan proses penyampaian pesan melalui ruang maya (cyberspace) yang bersifat interaktif. Di dalam Komunitas virtual tentunya ada komunikasi virtual, yang mana itu merupakan komunikasi ( proses penyampaian dan penerimaan pesan) menggunakan (melalui) cyberspace / ruang maya yang bersifat interaktif. Melakukan komunikasi menggunakan internet, dapat dibedakan menjadi tiga jenis komunikasi yaitu :

1.        Asynchronous communication (komunikasi melalui media internet dengan pengirim dan penyampai pesan dalam berinteraksi tidak berada pada kedudukan tempat dan waktu yang sama, namun pesan tetap sampai pada tujuan / sasaran (penerima))

2.        Synchronous communication (komunikasi melalui internet dengan interaksi yang bersamaan waktunya).

3.        On Line Broadcast communication Adalah istilah komunikasi yang dilakukan melalui fasilitas web.

 

Kelebihan dan Kekurangan Masyarakat  Virtual :

Komunitas virtual mempunyai kelebihan atau keuntungan yang diperoleh sebagai berikut:

1.        Sebagian besar anggota sebuah masyarakat nyata memanfaatkan komunitas virtual sebagai media berbagi yang nyaman dan leluasa.

2.        Tidak semua komunitas nyata mempunyai masyarakat virtual, tetapi akan lebih baik jika keduanya saling melengkapi dan dimanfaatkan.

3.        Dengan adanya sebuah komunitas virtual, maka anggotanya akan memperoleh manfaat yang lebih besar jika dibanding suatu masyarakat nyata tanpa komunitas online.

4.        Keunggulan dengan adanya keberadaan masyarakat virtual melahirkan cara komunikasi yang tidak terikat oleh jarak dan waktu, sehinggadimungkinkan untuk mempererat solidaritas antar anggota (karena sering berkomunikasi).

5.        Masalah yang sering dihadapi dalam pemanfaatan masyarakat online justru bukan karena kurangnya interaksi tatap muka antar anggota, tetapi lebih kepada cara penggunaan dan kebiasaan dalam memanfaatkan masyarakat virtual.

 

Masyarakat virtual memiliki kelemahan yaitu :

1.        Pengguna internet yang terlalu berlebihan akan menjadi over dan kemungkinan menjadikan dunia maya menjadi suatu penyalur hasrat dan aka menjadi hyper.

2.        Cyberspace menjadi penyalur hasrat seks, kejahatan, sadisme, kedangkalan.

3.        Cyberporn, menjadi persoalan masa depan karena cyberspace yang tanpa identitas. 

4.        Cybespace menjadi ajang kebrutalan semiotic. Model Komunikasi Klasik Model komunikasi klasik adalah model komunikasi yang menggunakan seperti media massa seperti koran, televisi, radio, ataupun film. Model komunikasi klasik biasanya terjadi dua arah.

 

Karakteristik Masyarakat Virtual

Komunitas virtual dapat dikategorikan menjadi 4 kunci karakteristik, motif, kardinilitas, isi, dan otonomi :

1.         Berdasarkan motifnya, masyarakat virtual dapat dibagi menjadi tiga, yang pertama adalah motif untuk menjalin hubungan antar manusia, yang kedua adalah motif untuk mendapatkan informasi, dan yang ketiga adalah motif untuk bertransaksi.

2.         Berdasarkan kardinilitasnya, masyarakat virtual bisa bersifat interaksi satu ke satu, satu ke banyak dan banyak ke banyak. Kardinilitas menggambarkan siapa yang mengontrol proses pertukaran informasi. Contoh dari interaksi satu ke satu yaitu pada private chat.

3.         Berdasarkan isinya, isi dari sebuah masyarakat virtual dapat berasal dari individu-individu yang berada didalamnya berupa diskusi-diskusi online dan pembuatan halaman web (blog) dari individu individu itu, bisa juga berasal dari penyedia layanan komunitas dan bersifat tradisional, dalam kasus ini adalah pemerintah yang memberikan pengumuman namun pengumuman itu harus bersifat konsisten dan terkontrol dengan ketat.

4.         Berdasarkan otonomi yang dimiliki dari sebuah komunitas virtual memiliki arti apakah komunitas virtual itu berdiri sendiri atau dimiliki bersama oleh anggota komunitas dan memiliki aturan yang telah disepakati bersama antar anggota komunitas itu. Kombinasi yang sesuai dari karakteristik di atas akan menciptakan komunitas yang efektif berdasarkan masyarakat virtual, secara spesifik kombinasi yang cocok untuk komunitas di bidang e-government adalah komunitas dengan motif saling menukar informasi, memiliki infrastruktur satu ke banyak dan sumber isi dari berbagai sumber, dan memiliki otonomi tingkat tinggi.

 

Manfaat Masyarakat Virtual:

1.        Bermain musik di dunia virtual secara sederhana dapat dengan mudah dipelajari. Dengan membunyikan tuts-tuts nada dan menghapal nya,atau kita dapat memainkan lagu sesuai dengan irama sebagai mana aslinya di dunia nyata.

2.        Komunikasi bisa terjalin dengan baik. Karena kesibukan masing-masing maka masyarakat virtual bisa berkomunikasi dengan lancar melewati internet. 

3.        Dengan ditemukannya berbagai teknologi oleh para penciptanya, maka kehidupan manusia saat ini sudah banyak dimudahkan

4.        Sharing pengetahuan, pengalaman, dll.

5.        Dari pertemuan dalam dunia maya, banyak pengetahuan yang diperoleh.

6.        Pebisnis dapat mengiklankan produknya dan bahkan melakukan transaksi melalui komunitas ini.

7.        Komunikasi yang terjadi, tidak menggunakan biaya yang mahal, untuk mendapatkan informasi yang banyak.

8.        Menemukan teman/relasi baru, bahkan sebagai biro jodoh.

 

Fitur Masyarakat Virtual

1.         Content : artikel khusus mengenai suatu topik yang menarik.

2.         E-mail : alamat e-mail dan komunikasi surat menyurat ditujukan langsung ke orang yang berhubungan langsung dengan topik yang diminati. 

3.         Instant messaging : kontak langsung secara pribadi (satu orang dengan satu orang) kepada teman melalui fasilitas komunitas. 

4.         Message boards : kegiatan dan aktifitas mengirimkan pesan kepada seluruh anggota komunitas dan expert online (administrator).

5.         Expert online : administrator yang ditunjuk untuk menindak lanjuti adanya suatu pertanyaan, kritik, maupun saran.

6.         Web page creation : web yang sifatnya personal maupun kelompok.



[1] Kuntjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta, Rineka Cipta, Oktober 2002

[2] Soekanto, Soerjono, Sosiologi suatu pengantar, Jakarta : Rajawali Pers, 2010

[3] Soerjono Soekanto, 2003, Op Cit, hlm. 318.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar